Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: SBY: Saya Berdosa Jika Naikkan Harga BBM Thu May 08, 2008 9:15 am | |
| SBY: Saya Berdosa Jika Naikkan Harga BBM… Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perlu mem-berikan pelurusan terkait Rencana kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak). Tapi ini bukan soal pembatalan kenaikan BBM, melainkan politisasi yang terjadi seiring rencana kenaikan BBM. Presiden SBY menegaskan, kebijakan menaikkan BBM bukan didasarkan pada per-timbangan politik praktis se-mata. Keputusan menaikkan harga BBM diambil melalui pertimbangan kebaikan dan kerugian bagi rakyat. “Bukan pertimbangan poli-tik praktis, bukan kepenting-an orang seorang,” katanya saat membuka the Asia Pacific Conference and Exhibition 2008 (Apconex) on Financial Transformation di Balai Sidang Jakarta, Rabu (07/05). Presiden mengaku setelah pemerintah memutuskan akan menaikkan harga BBM, ia banyak menerima pesan pen-dek dari masyarakat. Ragam isi pesan pendek itu macam-ma-cam. “Ratusan kadang ribuan sms masuk, yang kami keta-hui, apa yang menjadi aspirasi pikiran feedback dari rakyat kita,” katanya. Beberapa dari pesan pendek itu, kata presiden, meminta agar kebijakan menaikkan harga BBM sebaiknya dipu-tuskan setelah Pemilihan Pre-siden 2009 selesai. Ia menga-takan, jika itu yang menjadi pertimbangan. “Salah, berdosa saya. Berarti hanya memikir-kan diri sendiri,” katanya. Keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak, katanya, melalui berbagai pertimbang-an apakah akan membawa ke-baikan atau tidak bagi rakyat. Apabila harga BBM dinaikkan, apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi yang lemah. “Itu pertimbang-annya,” katanya. Sebagian pesan pendek lain-nya, kata Presiden, menyata-kan dukungannya. Presiden mengatakan, ada masyarakat yang menyatakan menaikkan harga BBM ini bisa diterima. “Memang suaranya keras, ju-jur pak kami bisa terima, nega-ra lain juga sudah naik, cuma Indonesia yang belum,” kata-nya. Namun, kenaikan harga BBM harus mempertimbang-kan keadaan ekonomi masya-rakat lemah. “Ada sms seperti itu, kami dengar,” katanya se-perti dilansir tempointeraktif. Presiden menegaskan me-naikkan harga BBM adalah jalan terakhir dalam mengha-dapi persoalan APBN dan sub-sidi. Kalau tidak ada cara lain kecuali hanya menaikkan BBM, setelah upaya lain dila-kukan, tapi masih harus me-naikkan harga BBM, harus dipastikan kenaikannya pun dalam persentase yang tepat dan timing yang tepat. JANGAN TUNDA Pada bagian lain, Pemerintah diminta tidak menunda terlalu lama kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, hal itu justru akan menimbul-kan dampak berlipat yang me-rugikan ekonomi, mengingat masyarakat sudah mengeta-hui rencana itu. Kenaikan ha-rus dilakukan secepatnya, un-tuk mencegah penimbunan BBM oleh spekulan. Di sam-ping itu, juga untuk menghin-dari peningkatan laju inflasi berganda, karena harga-harga kebutuhan lain sudah telanjur naik, merespons pengumum-an Presiden SBY awal pekan ini, mengenai rencana kenaik-an BBM. Demikian pandangan man-tan Menko Perekonomian Ri-zal Ramli, ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Pande Radja Silalahi, dan pakar ekonomi politik Adrinof Chaniago, di Jakarta, Rabu (07/05). Menurut Rizal Ramli, pola pengambilan keputusan yang berlarut-larut seperti saat ini sangat merugikan masyarakat dan perekonomian. Semakin lama pemerintah mengumum-kan kenaikan harga BBM, ber-potensi mengakumulasi sikap penolakan dari banyak kala-ngan di masyarakat. Di sam-ping itu, juga memberi peluang harga barang kebutuhan lain melonjak mendahului kenaik-an harga BBM. Meski demikian, Rizal juga mengkritik pilihan untuk me-naikkan harga BBM. Sebab, menurutnya, masih banyak ruang bagi pemerintah untuk mengupayakan langkah lain. “Lifting minyak dibiarkan tu-run, belanja modal terlambat, utang luar negeri tidak diusa-hakan untuk dijadwal ulang, serta inefisiensi di Pertamina dan PLN tak kunjung diberes-kan,” ungkapnya. Sementara itu, Pande Radja juga mendesak pemerintah se-gera menaikkan harga BBM, ka-rena masyarakat sudah mema-hami kondisi yang dihadapi pe-merintah terkait kenaikan har-ga minyak dunia. Kenaikan se-cepatnya itu juga untuk meng-hindari ulah spekulan minyak. Senada dengan itu, Adrinof mengingatkan, ketidakpastian kapan pemerintah menaikkan harga dan berapa besaran ke-naikan harga BBM menimbul-kan keresahan di masyarakat. Dengan berlarut-larutnya pe-ngumuman pemerintah, ma-syarakat sudah dibayangi ke-naikan harga komoditas. Ma-syarakat akan semakin terpu-kul, saat harga kebutuhan kembali naik pascapengu-muman kenaikan BBM ke-lak.(tmp/klc) | |
|