anwarp
Jumlah posting : 122 Location : Jakarta Registration date : 16.01.08
| Subyek: Harga Minyak Tembus US$ 103 Fri Feb 29, 2008 2:24 pm | |
| SUARA PEMBARUAN DAILY Harga Minyak Tembus US$ 103
Pemerintah Tetap Patok US$ 83 Per Bare [JAKARTA] Meski harga minyak dunia meroket hingga US$ 103 per barel, pemerintah akan terus mempertahankan asumsi harga minyak sebesar US$ 83 per barel, sesuai yang tertera dalam APBN-P 2008. Jika kelak terpaksa diubah, pemerintah akan mengajukan kembali asumsi baru dalam APBN-P yang baru pula.
Demikian dikatakan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan, Achmad Rohjadi, Jumat (29/2), di Jakarta.
"Di dalam APBN-P tetap US$ 83. Kalau dalam kenyataannya nanti mengharuskan kita merubah lagi, kita APBN-P lagi dong," kata Achmad.
Sementara, itu, ditemui di tempat terpisah, Menteri Kordinator Perekonomian Boediono menyatakan harga minyak dunia yang terus melambung bisa diimbangi dengan menguatnya kurs rupiah yang terjadi akhir-akhir ini.
"Pengaruhnya (naiknya harga minyak) mungkin ada. Tapi rupiah juga menguat, jadi ada keseimbangannya," kata Boediono.
Dengan begitu, menurutnya, peningkatan harga minyak dunia hingga level di atas US$ 100 per barel belum akan terlalu menekan inflasi.
Boediono menyatakan, inflasi yang disebabkan kenaikan harga barang impor (imported inflation) bisa diredam jika pemerintah mampu mempertahankan kurs rupiah.
"Saya kira kurs saat ini baik sekali," katanya. Seperti diketahui, asumsi harga minyak dalam APBN-P 2008 sebesar US$ 83 sudah lebih baik ketimbang asumsi harga minyak dalam APBN 2008 yang hanya sebesar US$ 60.
APBN-P 2008 diajukan pemerintah ke DPR pada 11 Februari 2008, dengan alasan asumsi makro dalam APBN sebelumnya sudah tidak bisa dipertahankan.
Pasalnya terdapat fluktuasi harga minyak, dampak krisis global, kenaikan harga komoditas dan upaya penyesuaian tingkat suku bunga SBI dalam tiga bulan terakhir.
Namun, beberapa pengamat dan ahli ekonomi justru berpendapat, asumsi harga minyak baru tidak akan cukup untuk mengimbangi turbulensi harga minyak dunia yang tinggi.
Tembus US$ 103 Per Barel
Harga minyak mentah di New York pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) melesat menembus US$ 103 per barel untuk pertama kalinya, terangkat oleh menguatnya permintaan dan penurunan lebih lanjut dolar AS, kata para pedagang. Harga minyak sebesar ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah.
Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman April, melonjak US$ 3,10 menjadi US$ 102,74 per barrel.
Harga minyak mentah terus bergerak naik didorong oleh kian menguatnya permintaan dan kian melemahnya dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, yang jatuh hingga di level terbawah dalam sejarah terhadap euro.
Dolar juga melemah terhadap mata uang Jepang Yen. Pelemahan ini merupakan yang tertinggi..Melemahnya dolar terhadap Yen, membuat Bursa Saham Tokyo langsung anjlok. Pada pembukaan perdagangan Jumat. indeks Nikkei merosot 279 poin atau 2 persen dibanding perdagangan Kamis.
Kepercayaan pasar juga tergerus setelah saham-saham di Wall Street turun tajam di tengah testimoni Gubernur Bank Sentral AS ( Federal Reserve) Ben Bernanke.di Kongres, Kamis, yang mengindikasikan kemungkinan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan AS skala kecil akibat kemerosotan sektor perumahan AS.
[D-10/Ant/AFP/M-6] | |
|