Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Sembel: Jauh dari ‘Api’, Peneliti Unsrat Kalah Bersaing Fri Sep 12, 2008 10:18 am | |
| Sembel: Jauh dari ‘Api’, Peneliti Unsrat Kalah Bersaing Ada juga peneliti yang didanai pihak asing Manado, KOMENTAR Pernyataan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Dr Kusmayanto Kadiman bahwa saat ini peneliti yang dimiliki Unsrat masih kurang ditanggapi Dekan Fakultas Pertanian (Faperta), Prof Dantje Sembel. Menurutnya hal tersebut sebenarnya turut dipengaruhi faktor kedekatan dengan pusat. Sehingga kemudian proposal yang diajukan oleh peneliti Unsrat akhirnya ‘kalah bersaing’ dengan proposal yang diajukan oleh universitas yang memiliki kedekatan dengan pusat. “Ya, siapa yang dekat dengan api tentu panas. Sama hal dengan proposal penelitian yang diajukan. Sebab khusus untuk Faperta misalnya ba-nyak proposal yang masuk, ta-pi yang diterima sedikit,” ka-tanya menjawab Komentar, Ka-mis (11/09) kemarin. Hal ini lanjutnya antara lain disebabkan kedekatan hubu-ngan dan komunikasi antara universitas lain dibanding Un-srat. “Sehingga universitas lain yang dekat ‘api’ mungkin lebih mudah disetujui proposalnya ketimbang yang dari Unsrat,” imbuhnya. Meskipun demikian, menurut Sembel sosialisasi mengenai penelitian juga perlu ditingkat-kan lagi. “Sebab saat ini sosiali-sasi mengenai kesempatan un-tuk mengusulkan penelitian masih kurang,” pungkasnya. Sementara akademisi Unsrat lainnya, Prof Joutje Warouw menyatakan pernyataan me-ngenai kurangnya peneliti dari Sulut bisa saja dikarenakan objek dan subjek penelitian ti-dak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pusat. “Untuk itu saya mengajak agar SDM yang mampu meneliti di Sulut untuk berpikir dan melakukan pene-litian yang berskala nasional ja-ngan hanya untuk Sulut saja,” katanya. Menurut Dekan Fakultas Pe-rikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Prof Alex Masengi, Un-srat sebenarnya memiliki ba-nyak peneliti. Hanya saja, seperti yang terjadi di FPIK, ba-nyak peneliti yang menjalin kerjasama de-ngan pihak asing. “Mi-salnya dalam peneliti-an mengenai coral, seaweed, coelacanth, farmakologi dan ma-rine biology. Mengenai dana Rp 900 miliar yang tersedia diharap-kan dapat dimanfaat-kan juga oleh peneliti Unsrat, tetapi kita perlu mengetahui se-cara transparan payung dari penelitian tersebut” katanya. Sebelumnya Menristek me-nyatakan bahwa dari 8 ribu pe-neliti yang terdaftar di Kemen-terian Ristek, jumlah peneliti dari Unsrat masih sangat ku-rang. Padahal menurutnya gaji peneliti lebih besar daripada gaji rektor. Bahkan dalam APBN 2009 dialokasikan Rp 900 miliar untuk peneliti yang sudah terdaftar.(vic) | |
|