anwarp
Jumlah posting : 122 Location : Jakarta Registration date : 16.01.08
| Subyek: Pilcarek Unsrat Dimulai dari Awal Mon Mar 03, 2008 4:32 pm | |
| Pilcarek Unsrat Dimulai dari Awal Seluruh kandidat yang mencalonkan diri dalam suksesi Rektor Unsrat, dipastikan akan dilibatkan kembali dalam pemilihan ulang nanti. Pasalnya, Ketua Panitia Pilcarek (Pemilihan Calon Rektor) Unsrat lalu, Prof Ruddy Tenda DEA telah memastikan, pelaksanaan ulang pilcarek akan dimulai dari awal.
Seperti diketahui, dalam pilcarek yang digelar 26 November 2007 lalu, diikuti oleh delapan kandidat di antaranya Prof Dr Donald Ru-mokoy, Prof dr Jootje Umboh, Prof dr Sarah Warouw, Prof Dr Ellen Kumaat, Prof dr B Mo-ningka, Prof Kawet, Prof Mo-koagouw dan Prof Masengi. Setelah melalui voting, ter-saring tiga nama calon yakni Prof Dr Donald Rumokoy (57 suara), Prof Ellen Kumaat DEA (41 suara) dan Prof dr Sarah Warouw (11 suara). Jika pilca-rek diulang, maka lima kan-didat lainnya yang sudah ter-singkir, terbuka kembali pe-luangnya. “Pemilihan akan di-mulai dari awal,’’ aku Prof Tenda via telepon, Minggu (02/03). Soal kapan pelaksanaannya, tergantung surat Mendiknas. “Semuanya tinggal menunggu turunnya surat resmi dari Mendiknas,” tukas Tenda. Mendiknas sendiri sebelum-nya telah menegaskan, lang-kah selanjutnya pihak rek-torat Unsrat terkait pilcarek, akan dijelaskan lewat surat-nya. “Surat nanti akan menja-wab semuanya,’’ aku Mendiknas. HEARING Sementara itu, sambil me-nunggu turunnya surat Men-diknas, Komisi D DPRD Sulut akan menggelar hearing ter-kait polemik di Unsrat terse-but. Penjabat Rektor Prof Dr LW Sondakh MEc merespons positif panggilan hearing DPRD terhadap pihaknya. “Hanya saja kami harapkan, pihak Unsrat diberikan waktu untuk mempelajari maksud dan tujuan dilakukan dengar pendapat tersebut. Hal ini penting bagi Unsrat sebab untuk merampungkan masa-lah yang nantinya disiapkan dalam dengar pendapat ter-sebut,” ujar Sondakh. Menurut dia, dengar penda-pat yang diagendakan pihak DPRD Sulut, merupakan hal yang wajar dilakukan, karena lembaga DPRD juga merupa-kan pemerintah daerah. Na-mun diharapkannya, supaya pihak DPRD memberi penje-lasan tentang masalah yang akan diangkat dalam hearing tersebut. Dikatakan Sondakh, pihaknya tidak akan mem-berikan penjelasan, apabila dengar pendapat itu melen-ceng dari subtansi persoalan. “Kalau DPRD ingin mencari tahu gejolak akuntabilitas publik, itu suatu hal yang wajar, dan pihak Unsrat siap untuk memberikan penjelas-an. Sebaliknya, kalau DPRD ingin menelusuri masalah suksesi Pilrek Unsrat, maka Unsrat tidak akan membe-rikan penjelasan, karena ma-salah ini adalah persoalan in-ternal Unsrat. Di mana rek-tornya dipilih senat dan dite-ruskan ke presiden untuk mendapatkan pengesahan dan penetapan,” tukas Sondakh yang mengharapkan supaya pihak eksternal tidak terlalu jauh mencampuri urusan suksesi Rektor Unsrat. “Ini kan masalah internal, sehingga biarlah kami menye-lesaikan masalah ini dalam rumah tangga kami sendiri,” tukasnya. Dia juga mengaku, tidak alergi dan terusik ditu-ding sebagai biang keladi dari persoalan di Unsrat, karena bagi dia hal tersebut bagian dari demokrasi. Hanya saja, dia mengharapkan supaya se-mua pihak harus memper-hatikan aspek praduga tak bersalah, sebab negara ini adalah negara hukum. “Ja-ngan terlalu menuding yang bukan-bukan, karena bisa dituntut balik apabila tu-duhan tersebut tidak disertai bukti-bukti,” kata Sondakh. Sedangkan soal demo yang dilakukan mahasiswa, dires-pons positif Sondakh. Karena hal ini dianggapnya bagian dari demokrasi. Namun demo se-layaknya dilakukan dengan santun dan hindari aksi anar-kis. “Karena sudah dilakukan dengan anarkis, maka saya harapkan pihak yang berwajib mengusut tuntas masalah ini,” sembur Sondakh.(uly/ran) K Komentar | |
|