Manado Diharapkan Menerima Dampak Positif

JAKARTA,Kesibukan menyiapkan Kota Manado, Sulawesi Utara, menjadi tuan rumah Konferensi Kelautan Dunia diharapkan membawa dampak positif. Salah satunya, Manado menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.

”Berbagai fasilitas baru telah dibangun di sana, tinggal bagaimana dimanfaatkan setelah konferensi,” kata Sekretaris Panitia Nasional Konferensi Kelautan Dunia (WOC) Indroyono Soesilo dalam jumpa pers persiapan WOC di Jakarta, Selasa (17/3). WOC akan diadakan di Manado 11-14 Mei 2009 dilanjutkan pertemuan Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (CTI) 15 Mei 2009.

Selain infrastruktur jalan raya, ratusan kamar dan ruang simposium baru tersedia di hotel berbintang, fasilitas bandara disiapkan lebih baik, begitu pula layanan imigrasi. Listrik bertenaga panas bumi sebesar 40 megawatt telah menyuplai kebutuhan listrik di sana.

Jumlah tersebut akan bertambah lagi pada tahun 2011. Kondisi tersebut menunjang Manado menjadi salah satu tujuan kegiatan pameran, konferensi, rapat-rapat besar, dan kegiatan lain (MICE).

Sejauh ini, Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang menyatakan kesiapan daerahnya menjadi tuan rumah konferensi dunia itu.

Ribuan peserta konferensi dari dalam dan luar negeri dari 121 negara akan hadir pertengahan Mei 2009. Sejumlah kepala pemerintahan juga akan hadir.

Kedatangan para tamu tersebut dipastikan menggerakkan ekonomi lokal, seperti akomodasi dan logistik. Karena itu, ia meminta pemerintah kabupaten bisa memanfaatkan peluang tersebut.

Pariwisata

Dampak langsung dan tak langsung konferensi adalah sektor pariwisata. ”Manado sangat potensial menjadi tujuan wisata dunia,” kata Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Wardyatmo.

Kondisi geografis Sulut dengan ratusan pulau kecil dan keindahan alam lautnya berpotensi ditawarkan kepada wisatawan dunia. Selain taman laut Bunaken yang terkenal sebagai lokasi penyelaman, Sulut memiliki pesona gunung api bawah laut di Kabupaten Sangihe.

”Konferensi dunia telah menambah kapasitas produksi pariwisata Manado. Potensi ini harus bisa dimanfaatkan secara optimal,” kata Wardyatmo.