Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Kembangkan Model Belajar "Gasing" Tue Aug 12, 2008 4:28 pm | |
| SUARA PEMBARUAN DAILY Kembangkan Model Belajar "Gasing" [JAKARTA] Fisikawan Indonesia yang juga Rektor Universitas Multi Media Nusantara, Prof Dr Yohanes Surya mengatakan metode pendidikan nasional semakin terasa kurang ramah dan menyenangkan siswa. Belajar di sekolah sering kali membosankan dan membelenggu siswa. Karena itu, sudah lebih dari dua tahun, dia mengembangkan pelatihan mengajar fisika model "gasing", yakni model belajar yang gampang, asyik, dan menyenangkan.
Model belajar itu tidak akan membuat mata pelajaran apa pun menjadi momok bagi siswa. Sejumlah pemerintah daerah mendukung program ini. Sayangnya, lanjut Yohanes, model pendidikan dan pengajaran yang dikembangkannya itu, tidak didukung para pakar dan intelektual kampus yang menaruh perhatian terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Kalau saja seluruh disiplin ilmu-ilmu dasar, seperti matematika, biologi, kimia, dan ilmu pengetahuan alam, para akademisinya membuat program model belajar gasing, maka dalam waktu singkat pendidikan Indonesia kualitasnya tidak kalah dengan negara-negara ASEAN," ujarnya kepada SP, Senin (11/8)
Pada kesempatan itu, Yo- hanes menyatakan jika pemerintah mau meningkatkan kualitas pendidikan, alokasi anggaran untuk pelatihan dan peningkatan mutu guru harus ditingkatkan. Program Olimpiade Sains Nasional (OSN) juga bisa diperluas untuk pendidikan secara menyeluruh, sehingga mutu pendidikan pun bisa merata.
Jangan Reduksi
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Muhammad Surya mengatakan pelaksanaan OSN di Makassar pada 8-14 Agustus, tak dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pendidikan nasional. Jika acara yang menghabiskan dana miliaran rupiah ini diklaim sebagai keberhasilan pendidikan, berarti pemerintah telah mereduksi makna pendidikan.
"Jika pelaksanaan OSN hanya sebagai upaya memotivasi siswa untuk semangat belajar dan berkompetisi hal itu sangat baik. Namun, jangan jadikan OSN sebagai potret keberhasilan pendidikan setiap daerah atau provinsi," tegasnya. [E-5] | |
|