Sondakh-Lasut Terkaya

JAKARTA— Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepala daerah se-Sulut, menunjukkan Wali Kota Bitung Hanny Sondakh memiliki kekayaaan terbanyak dibanding pejabat lainnya. Kekayaan Sondakh yang menang sebelum menjadi wali kota dikenal pengusaa sukses kota cakalang itu mencapai Rp 17 miliar lebih (lihat grafis).
Data yang diberikan Wuri Nurayati, bagian Pendataan LHKPN KPK RI, Wali Kota Tomohon Jefferson Epe Rumajar merupakan kepala daerah yang harta kekayaan paling sedikit dibanding Bupati/Wali Kota se-Sulut. Yakni hanya sebesar Rp404 juta atau tidak setengah miliar. “Ini LHKPN pejabat Sulut yang ada pada kami,” katanya.
Dalam data tersebut, Bupati Bolmong Marlina Moha Siahaan dan Bupati Sangihe Winsulangi Salindeho juga terendah hartanya. Hanya sekitar Rp 1 miliar lebih. Sedangkan Wali Kota Manado Jimmy Rogi hampir setara dengan harta kekayaan Gubernur SH Sarundajang dan Wagub Freddy H Sualang.
Cukup fantastis Bupati Talaud Elly Lasut. Ia menjadi orang terkaya nomor dua di Sulut dengan mengoleksi harta kekayaan sekitar Rp 11 miliar lebih. Disusul Bupati Minsel Ramoy Luntungan yang hartanya Rp 8 miliar lebih.
Dari laporan para pejabat ke LHKPN KPK ini rata-rata pejabat menyebutkan harta yang diperoleh merupakan warisan dan hasil sendiri. Anehnya pencantuman tahun perolehan harta tersebut ada yang kosong dan tidak.
Semisal Gubernur SH Sarundajang. Ia melaporkan tidak memiliki usaha peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian dan lainnya. Pun tidak memiliki surat berharga dan juga tidak memiliki utang. Wagub Freddy H Sualang juga tidak memiliki surat berharga dan juga tidak memiliki utang.
Wali Kota Manado Jimmy Rimba Rogi pun tidak memiliki surat berharga serta tidak memiki utang. Baik SHS, FHS dan Imba, kekayaan ketiganya hampir sama.
Bupati Minsel Ramoy Luntungan termasuk kaya. Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 4,4 miliar. Ditambah alat transportasi dan mesin lainnya, usaha peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, harta bergerak lainnya, surat berharga, giro dan dipotong utang Rp 162,5 juta, total kekayaannya mencapai Rp 8,81 miliar.
Bupati Bolmong Marlina Moha Siahaan yang sudah memasuki dua periode kepemimpinan hanya memiliki kekayaan Rp1,1 M. Tanah dan bangunannya setara Rp 600 juta, alat transportasi dan mesin lainnya Rp 390 juta serta logam mulia, batu mulia, barang-barang seni dan antik senilai Rp 52,5 juta. Usaha peternakan, perikanan, perkebunan dan pertanian tercantum Rp 358 juta. Marlina tidak memiliki harta bergerak lainnya serta surat berharga.
Elly Lasut boleh dikata pejabat kaya raya. Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan setara Rp 9,18 miliar. Ia juga memiliki piutang Rp 1,5 miliar dan berutang Rp 1 miliar.
Bupati Sangihe Winsulangi Salindeho memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan setara Rp 750,565 juta. Harta bergerak yakni alat transportasi dan mesin lainnya Rp 183 juta dan usaha peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian dan lainnya senilai Rp 202,3 juta. Winsu mempunyai utang Rp 162,5 juta.
Wali Kota Tomohon Jeferson Rumajar mengisi harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 164,278 juta. Alat transportasi dan mesin lainnya paling besar, Rp 320 juta. Epe mengaku memiliki utang Rp 80 juta.
Hanya saja, kebanyakan yang dicantumkan adalah perolehan harta sebelum memegang jabatan. Sebaliknya saat masa jabatan, tidak ada yang berani mencantumkannya. “Ini tentu saja menjadi tanda tanya, ada apakah sampai para pejabat kita enggan membeberkan tahun perolehan kekayaannya?,” tanya Jeheskiel Lairah SSos, Direktur Eksekutif LP3K Sulut.(esy/irz)- Mdo Post