anwarp
Jumlah posting : 122 Location : Jakarta Registration date : 16.01.08
| Subyek: Kanker Lambung Ancam Jutaan Warga Jakarta Tue Mar 04, 2008 3:46 pm | |
| Kanker Lambung Ancam Jutaan Warga JakartaSP/YC Kurniantoro Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut Barry J Marshall, peraih Nobel Kedokteran 2005 asal Australia (kedua dari kiri), di Kantor Presiden, Selasa (4/3). Kedatangan Barry didampingi Mochtar Riady (kiri), selaku pendiri Lembaga Riset Mochtar Riady Institute for Nanotechnology, sekaligus Chairman Lippo Group. Sebelumnya, Barry menyampaikan kuliah umum kedokteran di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang.
[JAKARTA] Buruknya perhatian terhadap sanitasi di Indonesia mengakibatkan hampir setengah dari keseluruhan populasi Ibukota Jakarta diperkirakan telah terinfeksi bakteri Helicobacter pylori (H pylori), yang menjadi penyebab utama penyakit tukak lambung. Jika tidak menjadi perhatian serius, penyakit tersebut bisa berkembang menjadi kanker lambung.
Hal tersebut dikemukakan oleh peraih Hadiah Nobel Kedokteran tahun 2005, Prof Dr Barry J Marshall dalam kuliahnya di Grand Chapel, Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Karawaci, Selasa (4/3) pagi. Kuliah peraih Nobel itu diikuti sekitar 2.000 mahasiswa dan undangan.
Untuk itu, Barry Marshall yang Selasa siang ini diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengimbau perlunya edukasi dini terhadap masyarakat akan pentingnya sanitasi lingkungan agar jumlah orang yang terinfeksi bakteri tersebut bisa diminimalisasi. "Tingkat kepadatan penduduk di Indonesia juga menjadi salah satu penyebab tingginya penularan bakteri penyebab tukak lambung ini," ujar Barry.
Menurutnya, penularan bakteri H pylori dapat terjadi dalam keluarga yang saling berbagi makanan ataupun minuman dalam satu wadah. Diakui, meskipun Helicobacter pylori mudah diobati dengan cara meminum antibiotik, diagnosa terhadap penyakit tersebut masih mahal dan sulit dilakukan karena melalui endoskopi. Untuk itu, itu dia akan menggalakkan upaya diagnosa yang lebih murah dan simpel seperti lewat tes darah ataupun pernapasan.
Pada kesempatan itu, Barry juga memberikan inspirasi kepada para mahasiswa agar termotivasi untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam hal medis, dengan melakukan penelitian-penelitian. Untuk itu, dia berbagi pengalaman dan menyatakan kekagumannya terhadap beberapa peraih Nobel yang telah menjadi inspirasi dalam meneliti, di antaranya adalah Albert Einstein, penemu gaya gravitasi. Barry mengagumi kegigihan Enstein dalam melakukan eksperimen-eksperimen yang sebelumnya juga banyak mendapat penentangan.
Bangga
Rektor UPH, Jonathan L Parapak menyatakan kebanggaan UPH sebagai global kampus yang mampu mendatangkan seorang peraih Nobel dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya mahasiswa UPH. Sementara Dekan Fakultas Kedokteran UPH, dr Eka J Wahjoepramono mengatakan, kuliah dari seorang peraih Nobel merupakan yang pertama kalinya diadakan di Indonesia. Eka menekankan pengorbanan yang dilakukan Barry dalam hal penelitian merupakan hal yang patut ditiru.
Prof Dr Barry J Marshall bersama Dr J Robin Warren meraih Hadiah Nobel Kedokteran 2005 atas keberhasilan mereka menemukan bakteri Helicobacter pylori(H pylori) yang menjadi penyebab utama penyakit tukak lambung. Penemuan mereka sempat dipandang sebelah mata selama lebih dari dua dasawarsa, sebelum akhirnya mendapat pengakuan luas dari dunia kedokteran.
Berkaitan dengan kedatangan Barry J Marshall, Presiden Universitas Pelita Harapan-Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (UPH- MRIN), Prof Susan Tai mengatakan, kehadiran peraih Nobel Kedokteran 2005 itu merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia, khususnya kalangan kedokteran. "Banyak yang bisa dipelajari dari Profesor Marshall selama kunjungannya di Tanah Air," ujarnya.
Senada dengan itu, CEO Rumah Sakit Siloam dr Gershu Paul mengatakan, kedatangan Marshall ke UPH diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melakukan riset. "Hasil penelitian Marshall memberikan manfaat bagi setengah populasi dunia, karena hampir separuh penduduk dunia menderita luka di lambung yang berpotensi menjadi kanker perut akibat bakteri Helicobacter pylori," ujarnya.
Berdasarkan penelitian, dewasa ini sekitar tiga sampai lima persen anak-anak, me- rupakan pembawa bakteri H pylori.
Sekitar 10 sampai 15 persen carrier atau pembawa bakteri tersebut, kemudian menderita luka lambung atau radang usus duabelas jari. Akan tetapi sejauh ini masih belum diketahui pasti, bagaimana cara penularan H pylori. Diduga penularannya terjadi dari ibu ke anak.
H pylori juga dapat membawa seseorang menjadi penderita kanker. Sebab, bakteri tersebut adalah bakteri yang dapat bertahan hidup dalam lingkungan asam lambung, yang biasanya membunuh bakteri lainnya. Bakteri ini berlindung di dalam selaput enzym urease dan dapat bertahan hidup dalam lambung, sehingga sistem pertahanan tubuh tidak dapat menyerangnya, karena sudah terlebih dahulu diuraikan oleh asam lambung. Jika peradangan yang disebabkan bakteri memasuki stadium lanjut, dapat saja terbentuk kanker pada lambung. [WWH/CAT/M-12]
| |
|