Deklarasi Manado Melebihi Target

MANADO- Even World Ocean Conference (WOC) 2009 di Manado meraup sukses besar. Pasalnya, Manado Ocean Declaration (MOD) bukan saja disetujui oleh 76 negara dan 11 intergovermental (IGO), tapi isinya jauh lebih lengkap ketimbang Protokol Montreal (1987), Deklarasi Rio Jenairo (1992), Protokol Kyoto (1997-1999), Deklarasi Johaanesburg (2002), dan Bali Roadmap (2007).
Bila Bali tidak menyentuh laut, MOD atau Deklarasi Manado membicarakan laut dan climate change. Wajar saja, tak kurang pemerintah Amerika Serikat sampai meminta sesi khusus di arena WOC 2009 mendengarkan rekaman pidato Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. “Saya berharap yang terbaik untuk kesuksesan pertemuan ini dan saya percaya konferensi ini dan Deklarasi Manado akan meningkatkan kemajuan kita dan mempertajam pemikiran kita dalam isu vital ini, dan saya juga berharap adanya kerja sama yang lebih dalam lagi antarnegara untuk memenuhi tanggung jawab mulia kita melindungi kesehatan laut dan planet yang kita tinggali bersama. Terima kasih untuk anda semua,” kata Hillary yang disambut aplause Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan seluruh peserta.
Presiden SBY dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran lautan. Tanpa lautan sebagai sumber protein dan gizi lainnya, setengah penduduk dunia akan kelaparan. Hanya saja, sumberdaya-sumberdaya yang sangat berharga itu kini menurun karena eksploitasi kawasan pesisir dan lautan yang tidak berkesinambungan. Ini diakibatkan praktek perikanan yang merusak lingkungan dan overfishing.
SBY menegaskan hal ini bisa dan harus diubah. “Kita mesti menghentikan kerusakan sumberdaya kelautan dan pesisir. Yang pasti, apa yang kita lakukan di World Ocean Conference ini bukan untuk membuat sebuah proses baru, tapi memperkuat dan melengkapi United Nations Framework of the Cnvention of the Climate Change”,” kata SBY.
MOD mendapatkan capaian besar. Karena MOD dilihat dari dua dimensi. Pertama, ekonomi pembangunan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan generasi mendatang. Kedua, menyangkut lingkungan hidup dan climate change. “Ini untuk pertama kali. Karena Manado Ocean Declaration membicarakan laut dan climate change,” kata Eddy Pratomo, Ketua Senior Officials Meeting WOC 2009.
Ia menambahkan, banyak kepentingan Indonesia masuk dalam MOD. Selain MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), projeck proposal, masuk agenda pembahasan konferensi perubahan iklim di Copenhagen Denmark, juga adaption fund United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Pengarusutamaan dimensi kelautan di COP 15 pun terefleksikan. “Dengan MOD juga ada pendanaan bagi masyarakat pesisir guna mengembangkan mata pencarian. Karena nelayan sangat rentan dengan perubahan iklim,” kata Pratomo dibenarkan Ketua Delegasi Indonesia di SOM-WOC Arief Havas Oegreseno yang juga Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional (HPI) Deplu RI.
Selain itu, akan ada kerjasama untuk pembekalan dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan terjangkau. “Capaian Indonesia ini luar biasa,” tambah keduanya .
CTI SUMMIT
Sementara itu, hari ini, Presiden SBY direncanakan membuka Coral Triangle Initiative (CTI) Summit. CTI Summit ini akan diikuti enam kepala negara yang segi tiga terumbu karang. Masing-masing Indonesia, Malaysi, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Salomon. Saat ini, para kepala negara tersebut sudah berada di Manado.