Peluang Kerja di Singapura

MAKASSAR--Singapura siap menerima sekitar 10.000 pekerja untuk sektor kepariwisataan, setelah pembangunan dua 'resort' baru di negara itu rampung. "Kesempatan kerja yang bagus di Singapura adalah penyelesaian dua Integrated Resort (IRs) di Marina Bay dan Sentosa Island. Dua lokasi wisata ini dapat menyerap sekitar 10 ribu lapangan pekerjaan secara langsung dan 25 ribu lapangan pekerjaan tidak langsung," kata Assistant Manager Education Services Eastern Indonesia, Tut Turturi Meswary di Makassar, Jumat.

Menurut staf Dewan Pariwisata Singapura/ Singapore Tourism Board (STB) ini, Singapura yang merupakan negara kecil dengan jumlah penduduk hanya sekitar empat juta jiwa, sebanyak satu juta jiwa diantaranya adalah pendatang, baik yang tujuan bekerja maupun belajar di berbagai institusi pendidikan di negara yang berjulukan 'ikan berkepala singa' itu.

Dikatakan, Singapura kini telah menjadi "rumah" dari sekitar 7.000 perusahaan multinasional (MNC) yang menyerap jutaan tenaga kerja. Perusahaan itu pula mempunyai peranan dalam memperkuat sistem pendidikan di Singapura. "Sekolah di Singapura menyediakan program dan pelatihan yang menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, selain mempersiapkan lulusannya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan," kata Tut Turturi.

Tak heran, jika banyak peminat untuk belajar dan bekerja di Singapura. Khusus untuk pendidikan, biayanya relatif terjangkau bagi warga asing. Sementara itu, pendatang namun sudah menjadi warga negara, juga mendapatkan keringanan biaya pendidikan.

Sebagai gambaran, untuk biaya pendidikan bagi pelajar SMP hanya lima dolar Singapura per bulan atau sekitar Rp30.000 per bulan. Sedangkan tingkat SD hanya tiga dolar Singapura per bulan atau setara Rp18.000 per bulan. Khusus untuk biaya pendidikan bagi pelajar internasional yng bukan warga asli Singapura, lanjut Tri, hanya 25.000 dolar Singapura.

Dari jumlah tersebut, pemerintah menyubsidi sebanyak 10.000 dolar Singapura. Selain itu, pelajar masih bisa mendapatkan skema pinjaman sebesar 80 persen dari total subsidi, sehingga pelajar internasional sisa membayar sekitar dua ribu dolar per tahun. "Itulah kemudahan yang diberikan Pemerintah Singapura di sektor pendidikan. Sedang bagi warga asli Singapura, dibebaskan dari segala macam biaya pendidikan," ujarnya.Antara/Yto