Dewan Ingin Turun Langsung ke Unsrat

Tak puas dengan penjelasan Plt Rektor Unsrat Prof Dr Ir LW Sondakh MEc dan jaja-rannya tentang dugaan Pu-ngutan Liar (Pungli) dan ting-ginya biaya masuk di Unsrat khususnya Fakultas Kedok-teran (Faked), para wakil rakyat (DPRD) Sulut memu-tuskan untuk meninjau lang-sung kegiatan di seluruh fakul-tas yang ada di Unsrat. Sidak ini rencananya akan berlang-sung Senin (07/07) mendatang.
“Kami tentu sangat berte-rima kasih atas penjelasan yang telah dipaparkan oleh jajaran Rektorat Unsrat dan sejumlah dekan dalam hearing ini. Tapi pada Hari Senin nanti, seluruh personel Komisi D akan berkunjung langsung ke Unsrat untuk menelusuri lebih dekat bagaimana proses dan mekanisme pendaftaran mahasiswa baru di seluruh fakultas,” ungkap Ketua Ko-misi D DPRD Sulut, James Karinda SH MH, usai menutup agenda hearing dengan pihak Unsrat, Jumat (04/07) kema-rin.
Prof Sondakh sendiri dalam penjelasannya mengatakan bahwa biaya masuk di semua fakultas di Unsrat, sudah se-suai dengan aturan dan ke-tentuan yang berlaku. Dalam arti, ada payung hukum yang dijadikan acuan pihak Unsrat sebelum menarik biaya dari mahasiswa baru.
Namun begitu, Prof Sondakh juga tak mengelak ketika memberikan penjelasan soal dugaan aksi pungli di lembaga perguruan tinggi yang dipim-pinnya.
Sebab menurutnya, bisa saja ada oknum-oknum tak ber-tanggung jawab yang me-manfaatkan kesempatan da-lam proses penerimaan ma-hasiswa baru di Unsrat.
Olehnya, Prof Sondakh me-negaskan kalau pihaknya akan mengambil langkah te-gas, sebagai tindak lanjut atas adanya dugaan pungli di Un-srat, yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum tak ber-tanggung jawab.
“Ya, kita akan menelusuri dugaan ini. Kita akan me-ngumpulkan bukti-bukti kuat dan saksi untuk menindak tegas siapa oknum pelakunya. Kalau sudah, pelakunya akan kita proses hukum sesuai atu-ran dan ketentuan yang ber-laku,” tegasnya.(nan/dav)