4 Calon Langsung Mendaftar

MANADO— Persaingan memperebutkan orang nomor satu di Unsrat 10 April lusa makin seru. Bahkan, tidak saja Prof DR Donald Rumokoy dan Prof DR Ellen Kumaat yang bakalan ‘berperang’, sebab, calon lain pun tidak mau kalah. Kemarin, pasca penetapan 20 anggota senat perwakilan dosen serta penetapan tata tertib pemilihan, 4 calon langsung mengisi formulir kesediaan.
Keempat calon rektor itu, Prof Rumokoy, Prof Kumaat, Prof Sarah Warouw dan Prof Dolfie Mokoagouw. Sedangkan 4 calon rektor lainnya, yakni Prof Buce Moningka, Prof Joutje Umboh, Prof Loutje Kawet dan Prof KWA Masengi tak buru-buru. “Tunggu saja sampai jam 9 besok (hari ini). Sementara dipersiapkan pendaftarannya,” kata Prof Masengi.
Pantauan koran ini, orang-orang kampus ramai membicarakan siapa bakal mendapatkan suara terbanyak. “Kelihatan peta tidak akan berubah,” ujar sejumlah anggota senat.
Meski demikian, tidak sedikit yang memprediksi konstalasi bisa berubah. Bukan apa-apa, para calon rektor masing-masing memiliki kelebihan. Prof Ellen Kumaat, misalnya. Dekan Fakultas Teknik yang menjadi runner up Pilrek 26 Oktober 2007 lalu, dinilai memiliki kans besar untuk keluar sebagai pemenang. Sebab, kemampuan dan track record Prof Ellen dianggap paling cocok menakhodai Unsrat ke depan. “Prof Ellen didukung doktor-doktor muda dan banyak juga senior yang pro perubahan,” ungkap salah satu petinggi Unsrat.
Sedangkan Prof Rumokoy banyak yang tak meragukannya akan memenangkan Pilrek. “Semua kemungkinan bisa terjadi. Prof Rumokoy bisa menang telak,” ungkap sejumlah anggota senat.
Prof Sarah Warouw diprediksi bisa memperoleh suara signifikan andaikan Fakultas Kedokteran yang memiliki anggota senat paling banyak membulatkan pilihannya. Prof Mokoagouw pun tidak tertutup peluang menjadi calon alternatif. “Semua kemungkinan bisa terjadi,” beber mereka.
Sampai kini, jumlah anggota senat yang punya hak pilih sebanyak 111 orang. “Jika kemarin 111 suara anggota senat, mungkin 10 April nanti ada kemungkinan berkurang atau sebaliknya bertambah,” ujar juru bicara Unsrat Daniel Pangemanan SH MH. “Berkurang kalau nanti ada yang pensiun sebelum pemilihan, dan bertambah karena berapa hari ke depan akan dikukuhkan 3 guru besar,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam rapat senat membahas tata tertib, sempat terjadi pergulatan tafsir tentang peraturan perundangan yang menjadi rujukan penyusunan tatib Pilrek. “Yang menjadi perdebatan di dalam, mengenai pertanyaan darimana dan bagaimana Pilrek ulang ini,” beber Prof Yani Kusen.
Ia menjelaskan, kesalahan penafsiran terletak pada bunyi surat Mendiknas tentang pemilihan ulang. “Ada yang usul 3 calon, 5 calon dan 8 calon. Ada pula yang mengusulkan mulai dari awal,” tambahnya.
Selain itu, diperdebatkan juga tahapan pemilihan, apakah melalui dua tahap penjaringan dari 8 calon ke 5 calon selanjutnya 3 calon. Ataukah hanya satu tahapan saja. “Ini secara tidak langsung bersinggungan dengan pertanyaan mulai dari mana pilrek ini dimulai,” potong Ir Boyke Rorimpandey.
Lain halnya Prof FHM Wokas. Ia justeru berpikir waktu-lah yang menjadikan anggota senat terjebak pada penafsiran ganda. “Memang sedikit dilematis. Karena di satu sisi senat dikejar deadline Mendiknas, disisi yang lain pentahapan itu harus dilakukan tapi konsekuensinya kita akan molor lagi,” katanya.
Walaupun rapat senat unsrat terus diwarnai interupsi saat pembahasan tata tertib, tapi senat secara musyawarah mufakat menyetujui memulai dari 8 calon rektor. “Tapi tetap harus melalui pendaftaran kembali, paling lambat pukul 09:00 besok (hari ini, red),” ungkap Prof Richard Solangs.(cw-06)