Hari Ini Istana dan DPR Diserbu Pengunjuk Rasa

Tujuh Gugatan Rakyat Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia melempar kertas kearah polisi dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (21/5). Mahasiswa menuntut tujuh gugatan rakyat antara lain nasionalisasi aset-aset strategis bangsa dan wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan terjangkau bagi rakyat.
Buruh Akan Mogok Nasional Awal Juni /KompasTV

Kamis, 29 Mei 2008 | 06:25 WIB

JAKARTA, KAMIS - Aksi unjuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sampai hari ini, Kamis (29/5), belum berakhir. Bahkan, ribuan orang diduga akan turun ke jalan. Mereka akan "menyerbu" Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara dan Gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Pagi hari, sekitar pukul 09.00, Front Pembebasan Nasional (FPN) yang terdiri dari sejumlah organisasi massa akan mendatangi Istana Negara. Massa akan berkumpul di dua titik, yaitu di Kampus Trisakti dan depan Kampus UI Salemba. Serentak mereka akan bergerak dengan berjalan kaki dan bertemu di depan Istana Negara. Jumlah massa diperkirakan sekitar 1.000 orang.

Sementara itu, aksi kedua direncanakan berlangsung siang hari sekitar pukul 11.00. Diperkirakan sekitar 2.500 orang dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) akan mendatangi Gedung DPR. Bagi para pengguna jalan diimbau untuk menempuh jalur alternatif guna menghindari kemacetan di lokasi u

Tiga kompleks pemerintah yaitu Istana Merdeka, Gedung DPR/MPR, dan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Kamis (29/5), akan disambangi oleh para pengunjuk rasa dari berbagai kelompok massa.

Menurut informasi dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya, aksi di depan Istana Merdeka di Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat akan dilakukan oleh Front Pembebasan Nasional (FPN).

FPN terdiri atas sejumlah organisasi antara lain Aliansi Buruh Menggugat, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, dan Perhimpunan Rakyat Pekerja.

Tuntutan yang dilakukan tetap berkaitan dengan penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan agar pemerintah lebih memperhatikan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, mereka juga tidak menyetujui konsep Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang merupakan program kompensasi kenaikan BBM terhadap para warga miskin.

Sebelumnya, ratusan warga yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Menuntut Kesejahteraan dan Gabungan Rakyat Miskin berunjuk rasa di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (28/5), untuk mendukung program BLT. "Kami mendukung BLT karena sangat membantu warga miskin seperti kami," kata Ketua PRMK Heru Wisesa.

Heru menambahkan, selama ini yang lebih banyak terdengar adalah suara dari mereka yang menolak BLT sehingga tercetuslah inisiatif untuk menyelenggarakan aksi ini.

Selain itu, ia juga mengecam keterlibatan sejumlah politisi yang juga menolak program BLT. Sejumlah spanduk juga diusung para pengunjuk rasa yang isinya memberikan dukungan penuh kepada BLT.

Sedangkan aksi di depan Gedung KPK, akan dilakukan oleh Barisan Muda Anti Korupsi dan di depan Gedung DPR/MPR oleh Serikat Pekerja Nasional. [EL, Ant]