Mantiri: BLT Sebaiknya Khusus untuk Penyelesaian Studi

Kebijakan pemerintah untuk memberikan Bantuan Lang-sung Tunai (BLT) sebesar Rp 500 ribu bagi mahasiswa me-nurut PD III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unsrat, Drs Michael Mantiri MSi sebaiknya disalurkan un-tuk penyelesaian studi mahasiswa yang kurang mampu yang telah menyelesaikan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
“Sehingga manfaat bantuan tersebut akan lebih bermanfa-at bagi mahasiswa dalam me-nyelesaikan kuliahnya. Di samping itu, ini adalah cara paling ampuh untuk mem-bantu mahasiswa,” jelasnya Rabu (28/05) kemarin.
Pasalnya saat ini menurut Mantiri, terdapat mahasiswa semester akhir yang mengha-dapi kesulitan dalam menye-lesaikan kuliah karena ter-bentur pendanaan. Mereka ini lanjutnya, paling berpeluang untuk mengikuti demo sebab, mereka sudah tidak mempu-nyai mata kuliah lagi.
Ditambahkannya, Mantiri mengingatkan bahwa dalam penyalurannya, pimpinan uni-versitas melibatkan PD III. “Se-bab yang paling mengetahui kondisi mahasiswa adalah PD III. Juga diharapkan hal ini akan mencegah penyaluran yang ti-dak tepat sasaran,” pungkasnya.
Sedangkan menurut kalang-an aktivis dan mahasiswa Su-lut, kebijakan ini adalah trik untuk meneduhkan suasana. Juga sarat dengan nuansa poli-tis menjelang Pilpres 2009 mendatang. Di samping itu me-reka juga ragu bantuan ini ba-kal tersalur tepat sasaran.
“Hal ini hanyalah pemanis sesaat saja. Sebab jika peme-rintah ingin membantu dunia pendidikan, solusinya adalah dengan pendidikan secara gra-tis kepada seluruh mahasiswa di Indonesia ini,” ungkap Ke-tua GMNI Manado Fanly So-lang, Ketua GSKI Sulut Sandy Lantang SPd, dan Ketua GMKI Manado Rubby Rumpesak, dan Senat Fekon Andhika Mo-ngilala, kepada harian ini Ra-bu (28/05) kemarin.
Senada dikemukakan Ketua Komisi MPM Unsrat, Norlis So-uw. “Bisa saja dilakukan oleh pemerintah. Tapi penyaluran BLT ini harus tepat sasaran. Se-bab saat ini, sudah banyak dibe-rikan bantuan dari pemerintah namun kenyataannya penyalur-annya banyak tidak tepat sa-saran,” ungkap Souw.(vic/nan)