Kampus Unas Hancur KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Sejumlah kendaraan roda dua rusak akibat peristiwa bentrokan antara polisi dan mahasiswa Universitas Nasional saat melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, di depan kampus UNAS, Jakarta Selatan, Sabtu (24/5).
Sabtu, 24 Mei 2008 | 10:46 WIB
JAKARTA, SABTU - Kampus Universitas Nasional di Pejaten hancur setelah terjadi bentrokan Sabtu (25/5) pagi. Aktivitas pun diliburkan karena kampus tidak bisa digunakan.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, pecahan kaca terlihat mulai dari jalan masuk hingga ke bagian dalam kampus. Kerusakan terlihat pada ruang ATM, koperasi mahasiswa, perpustakaan dan ruang kuliah. Di beberapa tempat terlihat sepeda motor mahasiswa rusak berat. Sebuah mobil semua kacanya pecah.
Rosiana, juru bicara mahasiswa, pukul 06.00 polisi masuk dan menyerang mahasiswa dengan gas air mata. Polisi pun melakukan sweeping lalu terjadi saling lempar. "Polisi juga menjarah koperasi mahasiswa. Banyak mahasiswa dipukuli meski sudah menyerah," kata Rosiana.
Di beberapa bagian kampus terlihat spanduk dan poster pengumuman bahwa kampus diliburkan. "Kami belum tahu sampai kapan. Kami sedang menyusun kronologi kejadian, laporan siapa saja yang luka dan ditangkap," kata Rosiana.
Saat ini sekitar 100 mahasiswa sedang berkoordinasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Mereka juga sedang menunggu kedatangan rektor.(C5-08)
Mahasiswa Unas Luka-luka, Jalani Pengobatan
KOMPAS.COM/INGGRIED DWI WEDHASWARY
Mahasiswa Unas luka di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (24/5).
Sabtu, 24 Mei 2008 | 09:48 WIB
J
AKARTA, SABTU - Lebih dari 10 mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang diamankan pihak Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan mengalami luka-luka. Sekitar pukul 09.00 para mahasiswa itu menjalani pengobatan di Poli Umum Polres Jakarta Selatan.
Luka-luka yang mereka alami di antaranya, kepala bocor dan luka di beberapa bagian tubuh. Salah satu mahasiswa yang mengalami luka-luka Nico mengaku, luka di bagian kepalanya karena terkena pentungan petugas. "Kena pentung, mbak," kata Nico dengan suara berbisik.
Mahasiswa Fisipol Unas ini mengatakan, sekitar 12 temannya juga mengalami hal yang sama. Nico menambahkan, satu orang temannya yang mengalami patah tulang dibawa ke rumah sakit, namun tidak diketahui di RS mana. Sementara itu, info dari mahasiswa Unas lainnya, Taufik, dari pendataan terakhir ada 131 mahasiswa Unas yang menjalani pemeriksaan, 15 diantaranya adalah mahasiswi. "Masih dimintakan keterangan semuanya," ujar Taufik yang juga mengalami luka di bagian kepalanya.
Para wartawan hingga berita ini diturunkan belum berhasil mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian. Mendapatkan keterangan dari para mahasiswa pun harus dilakukan dengan berhati-hati, sebab petugas polisi yang mendampingi mereka melarang wartawan mendekati mahasiswa. Saat ini, ratusan mahasiswa itu tengah diperiksa di lantai 2 dan 3 Polres Jaksel.
Polisi Menyerbu Masuk Kampus Unas
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Polisi berhadapan dengan mahasiswa Universitas Pancasila di depan kampus, sebelum akhirnya menyerbu masuk kampus, Sabtu (24/5).
Sabtu, 24 Mei 2008 | 06:14 WIB
JAKARTA, SABTU - Saat ini polisi menyerbu masuk ke Kampus Universitas Nasional (Unas), Jakarta, mengejar para mahasiswa dari aktivis Forkot yang melakukan aksi lempar bom molotov dan batu serta botol minuman.
Laporan reporter KOMPAS, terdengar enam tembakan gas air mata saat polisi masuk kampus mengejar para mahasiswa. Suasana sangat mencekam dan para wartawan sendiri terdesak oleh gas air mata dan diancam ditahan oleh polisi jika berkeras meliput kerusuhan.
Situasi benar-benar tegang. Sejumlah sepeda motor dan sarana kampus dirusak polisi yang terus menyerbu masuk kampus.
Belum diketahui apakah terdapat korban luka dari ke dua belah pihak. Sementara di luar, masyarakat terlihat berkumpul meskipun jalan di Pejaten, Pasar Minggu ditutup polisi sejak malam. KP/FIA