Penembakan di Kampus AS, 6 Tewas
[ILLINOIS] Seorang lelaki yang belum diketahui identitasnya, menembaki seratusan orang di Universitas Northern Illinois di pinggiran Kota Chicago, Kamis (14/2) petang, lalu menembak mati dirinya sendiri. Lima mahasiswa dilaporkan tewas, dan belasan lainnya terluka, sebagian dalam kondisi kritis.
Pimpinan Universitas John Peters mengatakan, mahasiswa yang menjadi saksi mata menyebutkan pelaku adalah pemuda berkulit putih, tinggi sekitar 180 cm, berpakaian hitam, membawa sebuah senapan, dan dua pistol. "Seseorang berpakaian hitam keluar dari balik layar di depan ruang kuliah, dan langsung menembak," kata Peters.
Setelah menembak, pelaku menembak dirinya sendiri. "Saya diberitahu kejadian itu kurang dari dua menit. Insiden itu dimulai dan berakhir dalam hitungan detik," katanya. Kepala Polisi Universitas, Donald Grady mengatakan, pelaku bukan mahasiswa di universitas itu. "Tampaknya dia mahasiswa dari universitas lain. Sejauh ini polisi belum memiliki dugaan apa motif penembakan yang dilakukan pe- muda itu," ujarnya.
Kantor berita
Associated Press (AP) melaporkan, sedikitnya 17 orang dibawa ke Rumah Sakit Kishwaukee di Dekalb. Juru bicara rumah sakit, Theresa Komitas mengatakan, tiga korban dalam kondisi sangat kritis.
Lima orang dipindahkan ke rumah sakit lain, termasuk seorang mahasiswi yang tertembak di dada, dan dua korban lainnya yang tertembak di kepala. Satu dari lima korban itu, akhirnya tewas. Namun
CNN melaporkan bahwa 20 orang tertembak dalam insiden itu. Disebutkan, pelaku tercatat pernah menjadi mahasiswa sosiologi di Universitas Northern Illinois, dan lulus pada musim panas 2007. Pelaku tidak memiliki catatan kriminal di kepolisian.
Sangat Cepat Seorang mahasiswa, George Gaynor, yang saat kejadian tengah berada di ruang kelas lainnya, menyebutkan pelaku adalah pemuda kulit putih berbadan kurus, dengan
stocking menutupi wajahnya. Dia menggambarkan kejadian berlangsung sangat cepat.
"Beberapa mahasiswi tertembak di mata, mahasiswa tertembak di kaki," ujarnya. Gaynor mengatakan, dirinya langsung keluar ruang kelas dan menuju ke lokasi kejadian, semenit setelah terdengar tembakan. Mahasiswa lainnya, Edward Robinson, menyebut pelaku menargetkan seseorang. "Sepertinya dia tahu siapa yang mau ditembaknya. Dia tahu siapa, dan di mana dia mau menembak," katanya.
Keterangan berbeda disampaikan Sheila, mahasiswi yang berada di ruang kuliah saat kejadian. Dia menyebutkan, pelaku masuk ke auditorium, yang ketika itu dipenuhi sekitar 100 mahasiswa, dan menembak secara membabi-buta. "Dia hanya diam, berdiri di panggung, di depan semua orang, dan mulai menembak. Dia mengarahkan senjata ke kerumunan, tapi saya kira dia tidak mengarahkan pada orang tertentu," paparnya.
"Saya melihatnya memegang senjata yang besar. Saya pikir itu palsu, kemudian saya menyadari dia benar-benar menembaki orang-orang," lanjut Sheila.
Juru bicara biro pengawasan alkohol, tembakau, senjata, dan peledak, Thomas Ahern mengatakan, pihaknya akan membantu otoritas setempat. "Secepatnya kami akan melacak asal senjata," katanya. Pihak universitas sendiri meniadakan perkuliahan pada Kamis malam, dan menutup kampus, Jumat (15/2).
Sementara itu, Juru Bicara Deplu Kristiarto Legowo mengatakan, sejauh ini bisa dipastikan bahwa tidak ada mahasiswa Indonesia yang tewas maupun terluka dalam insiden tersebut. Kepastian itu diperoleh dari laporan Konjen RI di Chicago, Jumat pagi. "Meskipun demikian, kami akan tetap mengikuti perkembangan peristiwa tersebut mengingat banyaknya mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di kampus itu," katanya. [AP/AFP/CNN/B-14/E-9]