Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Pernyataan naif seorang KAPITALIS Tue May 13, 2008 7:19 am | |
| Pernyataan naif seorang KAPITALIS
Ical: BBM Naik, Penduduk Miskin Turun 14 Persen Banyak yang memprediksi, kenaikan BBM akan me-nambah jumlah pengang-guran di Indonesia yang ber-buntut makin banyak orang miskin. Namun pemerintah berkeyakinan lain. Diyakini, kenaikan harga BBM akan menurunkan angka kemis-kinan. Target penduduk mis-kin pun dipasang yakni men-jadi 14-15 persen tahun ini seiring dengan kenaikan harga BBM. “Kita harapkan menurun dari 16 persen ke 15-14 per-sen, dan kita harapkan de-ngan kenaikan ini kemiskian akan terus berkurang menjadi 11-13 persen di tahun depan,” ujar Menko Kesra Aburizal Bakrie di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (12/05). Pemerintah berani menar-getkan penduduk miskin berkurang karena selama ini anggaran yang digunakan untuk mensubsidi BBM di-alihkan untuk program pe-nanganan kemiskinan. “Yang pasti kepercayaan masyara-kat dan pasar menjadi baik, kalau kita tidak menaikkan BBM, kemiskinan akan ber-tambah di tahun depan. Tapi kalau kita naikkan, kemis-kinan akan berkurang kerena ada BLT dan program kemis-kinan lainnya,” ujarnya.
Program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan itu antara lain pengadaan beras yang disiapkan sebesar Rp 4,3 triliun. Dana ini di luar dari penambahan dana alokasi beras miskin atau raskin dari 10 kg menjadi 15 kg. Selain itu, ada tambahan program stabilisasi beras. “Di mana jumlahnya untuk stok pemerintah 1,5 juta ton, yang dibeli di pasar, lalu ada TNI/Polri dan buruh, yang ada di bawah gaji tertentu, misalkan 2 juta ke bawah,” ujarnya.
Pemerintah juga menilai, subsidi BBM yang diberi-kannya sudah salah sasaran. Bayangkan, dari subsidi BBM yang membengkak menjadi Rp 250 triliun, sebanyak 70 persen subsidi itu dinikmati oleh 40 persen orang terkaya di Indonesia. Hal ini diung-kapkan oleh Deputi Menko Perekonomian bidang Kelaut-an dan Pertanian, Bayu Kris-namurthi. “Sesudah Februari 2008 dengan kenaikan harga mi-nyak yang cukup tinggi, sub-sidi BBM menjadi Rp 250 tri-liun dan 70 persen dinikmati oleh 40 persen orang terkaya yaitu sekitar Rp 175 triliun,” ungkapnya.
“Sementara subsidi untuk pro-gram-program kepada rakyat miskin hanya Rp 60 triliun. Jadi kalau tidak dinaikkan, program subsidi untuk rakyat miskin akan tergerus dengan subsidi BBM,” imbuhnya. Kenaikan BBM ini, menurut Bayu, merupakan salah satu cara untuk menjaga agar program-program penang-gulangan kemiskinan dan du-kungan bagi masyarakat ber-pendapatan rendah tetap da-pat dibiayai oleh APBN.(dtc/*) | |
|