Jelang Pilcarek Ulang, Irjen Ancam Lapor Polisi

Jelang Pilcarek Ulang, Irjen Ancam Lapor Polisi

Kamis, 03 April 2008


Irjen Dikti Mohammad Sofyan (tengah) berbincang-bincang bersama kalangan dekan Unsrat.

Pengulangan pemilihan calon rektor (pilcarek) Unsrat yang sedianya digelar 10 April mendatang, bakal diawasi ketat pihak Depdiknas. Bahkan Irjen Dikti Depdiknas, Mohammad Sofyan jauh-jauh hari telah mengingatkan, akan bertindak tegas jika ada kandidat yang bermain money politics.
“Jika terbukti melakukan mo-ney politics, saya akan lang-sung lapor polisi,” ancamnya di hadapan wartawan, usai pelan-tikan Dekan Fisip Unsrat, Rabu (02/04). Sebelumnya, sebuah sumber di Unsrat mengatakan, praktik money politics sempat merebak dalam pilcarek pertama lalu.
Hal ini menimbulkan kepri-hatinan sejumlah anggota senat. “Saya kecewa dengan pilcarek sebelumnya, karena proses pemilihan seperti pa-sar blante, di mana para carek sibuk membagi-bagikan am-plop,” beber sumber bergelar profesor tersebut kepada ko-ran ini.
Padahal pemilihan rektor adalah panutan dari kalangan akademisi bagi masyarakat luas. Jika pilcarek sudah di-warnai money politics, maka rektor yang dihasilkan juga ti-dak akan baik dalam menja-lankan Unsrat.
Sementara itu, berdasarkan penuturan sejumlah pimpin-an fakultas, 10 fakultas di Un-srat akan melakukan penataan anggota senat, di mana masing-masing fakultas akan memilih dua wakil dosen yang akan me-wakili fakultasnya sebagai ang-gota senat universitas.
Dekan FISIP Drs Johny Lu-molos MSi mengatakan, Ka-mis (03/04) ini, fakultasnya akan melakukan pemilihan anggota senat yang nantinya dipilih dua orang untuk me-wakili fakultas memberi suara dalam pilcarek ulang. Senada juga dikemukakan Dekan Fa-kultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam (FMIPA) Unsrat Prof Dr Edwin de Queljoe MS, Dekan Fakultas Hukum Prof Dr Donald Ru-mokoy SH MH dan sejumlah dekan lainnya bahwa pemilih-an anggota senat akan dilaku-kan serentak 3 April.
Pada bagian lain, nama Prof Dr Ellen Kumaat DEA dan Prof Dr Donald Rumokoy tetap di-favoritkan untuk bersaing memperebutkan suara terba-nyak dalam pilcarek 10 April mendatang. Namun nama Prof dr Sarah Warouw atau Prof dr Jootje Umboh juga tetap perlu diwaspadai, karena jika ke-duanya bersatu dan kedokter-an solid, bukan tidak mung-kin wakil dari kedokteran, akan memberikan perlawan-an yang kuat terhadap Prof Kumaat atau Rumokoy.(uly)