anwarp
Jumlah posting : 122 Location : Jakarta Registration date : 16.01.08
| Subyek: Prof Sondakh siap turun jika terbukti bersalah Sat Mar 01, 2008 4:26 pm | |
| Prof Sondakh siap turun jika terbukti bersalah Rektor Unsrat: Demo di Jakarta, Bukan di Sini
Demo yang digelar civitas akademika Fakultas Hukum Unsrat dinilai salah alamat. Ak-si itu seharusnya dilaksana-kan di Jakarta, bukannya di kampus Unsrat. Sebab yang menolak hasil Pilcarek (Pemi-lihan Calon Rektor) adalah Mendiknas. ‘Kalau mau demo di Jakarta karena yang me-nolak hasil senat atas pemi-lihan rektor adalah pusat, bu-kan di sini (Unsrat),’’ imbuh Penjabat Rektor Unsrat, Prof Dr LW Sondakh MEc kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (29/02). Sondakh kembali menegas-kan, bahwa sebenarnya diri-nya telah berjuang membawa hasil pemilihan rektor agar di-terima di pusat. Termasuk membawa kandidat terpilih (Prof Dr Donald Rumokoy) de-ngan suara terbanyak ke pu-sat. ‘’Dalam pertemuan lalu dengan Dikti, saya bawa Prof Rumokoy ke Jakarta. Saya ju-ga suka pelantikan (rektor) di-gelar secepat mungkin,’’ tan-dasnya. Oleh sebab itu, rektor menye-salan tudingan yang diarah-kan pada dirinya, bahwa pe-nolakan hasil pilcarek atas rekayasa dirinya. Itu katanya sudah mencemarkan nama baiknya. Ditanyai soal pokok masalah sehingga pilcarek ditolak pusat, Sondakh me-ngatakan terletak pada (kese-pakatan bersama senat yang kemudian dianggap melanggar aturan oleh pusat. Seperti diketahui, perutusan fakultas sebagai senat selaku voter dalam pilcarek, harus di-putuskan lewat pemilihan di tingkat fakultas. Tapi yang terjadi, utusan itu ditunjuk oleh rektor. Rektor berkilah itu berdasar-kan kesepakatan. Fatalnya, kesepakatan itu kemudian yang dianggap cacat hukum oleh pusat, dalam hal ini di tingkat Irjen Depdiknas. Son-dakh sendiri tetap bersikeras keputusan yang dikeluarkan dalam proses pilcarek, adalah keputusan senat dan bukan-nya keputusannya sendiri. Oleh sebab itu, dia bersedia mundur jika nantinya terbukti melakukan kesalahan. Bah-kan Sondakh mengatakan, akan ikut menanggalkan ber-sama gelar guru besarnya. Di sisi lain, dia menyesalkan bias demo yang telah mengakibat-kan tawuran mahasiswa. Di-mintanya semua pihak bisa menahan diri. Jika mahasiswa bersikap anarkis, maka yang dirugikan adalah kampus me-reka sendiri. Dikabarkan, dalam pertemu-an dosen Fakultas Teknik dan Hukum di kantor rektorat ke-marin (29/02), Sondakh telah meminta dosen FH agar me-redam emosi mahasiswanya. Salah satunya, meminta agar tidak melakukan aksi demo. Namun, menurut bocoran yang diperoleh, dalam rapat tertu-tup tersebut, wakil dari FH tetap tidak bergeming untuk menggelar aksi unjukrasa sampai tuntutan mereka ter-penuhi, yakni agar Sondakh turun dari jabatan rektor. Rektor kemudian menjelas-kan, dia turun harus berda-sarkan surat menteri. Informasi yang diperoleh koran ini, rapat itu dihadiri masing-masing dari fakultas hukum oleh PD1 Rafly Pina-sang SH MH dan PD3 Tonny Rompis SH, sedangkan Fakul-tas Teknik diwakili Dekan Prof Dr Ellen Kumaat DEA dan PD3 Ir Audie Rumayar M.Eng. Di pihak rektorat, selain Prof Sondakh, turut juga PR1 Prof Boetje Moningka, PR II Drs Boy Kasenda, PR III Prof Paulus Kindangen dan PR V Prof Rud-dy Tenda. Pertemuan yang digelar se-lama 5 jam tersebut berlang-sung tertutup bagi wartawan. Sumber menyebutkan, jalan-nya rapat cukup menegang-kan. “Saya meminta agar saudara PD3, Tonny Rompis dan PD1, Rafly Pinasang dapat meredam emosi mahasiswa. Gunakan-lah solusi yang lain selain de-monstrasi, agar suasana aman dan kondusif bisa terpancar lagi dari wajah Unsrat,” pinta Sondakh sebagaimana dikutip sumber. Namun Rompis tetap meme-gang prinsipnya yang sudah menjadi komitmen bersama oleh warga civitas kampus merah (FH) tersebut. “Maaf pak rektor, saya mewakili fa-kultas hukum akan terus me-lakukan aksi unjukrasa, sam-pai aspirasi dan tuntutan kami diterima,” balas Rompis. Hal tersebut diutarakan karena warga kampus merah merasa diperlakukan tak adil. “Kami menuntut keadilan ditegak-kan, jangan korbankan dekan kami (Prof DR Donald Rumo-koy, red) yang sudah meraih suara terbanyak berdasarkan pilihan anggota senat sebagai lembaga terhormat di Unsrat,” tambah Rompis. Sementara itu, dalam konfe-rensi pers yang digelar Orga-nisasi Mahasiswa (Ormawa) Fatek yang dikawal PD3 Fatek Ir Audie Rumayar M.Eng me-nerima permohonan maaf FH. ‘’Pada dasarnya kami mene-rima permintaan maaf oleh FH dan kami tidak ingin terjadi lagi penyerangan kepada ci-vitas akademika Fatek, serta mendesak pihak berwajib me-ngusut tuntas oknum-oknum yang bertanggung jawab ter-hadap penyerangan terhadap Fatek, serta menertibkan aksi sweeping yang dilakukan ok-num mahasiswa FH terhadap Fatek.’’ “Kepada teman-teman maha-siswa juga diimbau untuk ti-dak menjadi kambing hitam dalam permainan elit politik kampus,” tukas Ketua Senat Mahasiswa Fatek, Vernando Karel di hadapan wartawan, Jumat (29/02). Sedangkan, PD3 Audie Ru-mayar mengatakan, sejak tanggal 29 Februari hingga 2 Maret, seluruh kegiatan per-kuliahan di Fatek sengaja diliburkan. Ternyata Fakultas Ekonomi (Fekon), meski tidak terlibat dalam aksi tawuran, ikut me-liburkan diri. Hal ini disam-paikan PD3 Fekon, Herman Rompis via sms. Sejak 28-29 Februari aktivi-tas perkuliahan Fekon dili-burkan. “Namun untuk kegia-tan administrasi tetap jalan, dan tanggal 3 Maret (Senin pe-kan depan, red), aktivitas kampus hidup kembali,” kata Rompis.(mon/uly) (Komentar) | |
|