Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Amerika Memuji Indonesia Tue Feb 26, 2008 7:43 pm | |
| Amerika Memuji Indonesia Selasa, 26 Pebruari 2008 Menteri Pertahanan Amerika, Robert Gates memuji Indonesia. Ia juga menebar janji dalam perlengkapan militer. Apa udang dibalik batunya? Menteri Pertahanan Amerika, Robert Gates, telah menjanjikan dukungan kuat bagi penjualan perlengkapan militer kepada Indonesia. Ia juga memuji Indonesia memegang peranan penting di kawasan Asia dan perannya itu berpengaruh secara global, sehingga mereka memandang perlu menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia, termasuk di bidang militer.
"Saya sudah mengonfirmasi ke Presiden Yudhoyono bahwa kami menilai perlu ada hubungan baik dengan Indonesia sebagai salah satu negara penting secara regional dengan pengaruh terhadap global," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin (25/2).
Ia memuji dengan mengatakan, Indonesia sebagai negara yang memiliki peran dalam menciptakan dan memelihara perdamaian terlihat dari keikutsertaan Indonesia dalam pasukan pemelihara perdamaian di Libanon.
"Pembicaraan saya dengan Presiden mencakup bagaimana Amerika dapat membantu Indonesia sebagai negara yang demokratis dan konstitusional dan mengembangkan kondisi tersebut khususnya dari sektor militer," katanya.
Bantuan Militer
Menteri Pertahanan Amerika, Robert Gates, telah menjanjikan dukungan kuat bagi penjualan perlengkapan militer kepada Indonesia.
Ini dikemukakannya di Jakarta seusai pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Gates mengakui bahwa undang-undang dan hambatan birokrasi di Amerika telah menyebabkan tertundanya penjualan pesawat F-16 dan C-130 kepada Indonesia.
Pihaknya sedang bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri untuk menyederhanakan liku-liku birokrasi.
Gates menekankan, Amerika Serikat ingin membina pendekatan yang lebih multilateral terhadap keamanan di Asia dan membantu negara-negara untuk memperkuat pertahanan mereka.
Gates menambahkan, Amerika akan membantu militer Indonesia untuk mereformasi dan meningkatkan kapabilitasnya, utamanya di bidang pertahanan udara dan maritim.
"Bantuan juga dapat berupa pelatihan dan penyediaan peralatan, kami siap membantu sesuai dengan kemampuan kami. Hubungan antara AS dan Indonesia sangat baik beberapa tahun terakhir ini," tambahnya.
Sementara Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pada kesempatan itu juga mengatakan, kerja sama militer antara AS dan Indonesia akan berbentuk pelatihan dan peningkatan kemampuan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) khususnya peningkatan kemampuan pesawat Hercules dan pesawat tempur F-16.
"Indonesia dipandang memainkan peranan yang penting secara regional yang juga berpengaruh terhadap internasional, karenanya Menhan Gates mengatakan kerja sama antarkedua negara tetap dilaksanakan seperti sebelumnya," katanya.
Juwono juga mengatakan bahwa dalam hal ini Indonesia tidak hanya bekerja sama hanya dengan satu negara saja dan Amerika sebagai salah satu negara dengan kemampuan teknologi militer tinggi merupakan salah satu pilihan untuk bekerja sama.
"Kami mengikat hubungan dengan berbagai pihak termasuk Amerika dalam kerangka hubungan strategis. Kami gunakan peralatan militer dari negara manapun, peralatan dari AS sudah kita miliki dan termasuk yang terbaik dalam 15 tahun terakhir," katanya.
Oleh karena itu, ia menjelaskan, pemerintah Indonesia tidak melihat jalinan kerja sama militer dengan Amerika Serikat, termasuk dalam pembaruan pesawat tempur F-16 yang dimiliki Indonesia, sebagai suatu masalah.
Sementara terkait rumitnya prosedur di dalam negeri Amerika Serikat untuk kerja sama militer dengan negara lain, Gates menjelaskan bahwa hal itu sudah diatasi dengan melakukan pembicaraan dan pembahasan dengan Kementerian Luar Negeri dan Senat Amerika Serikat.
“Abu-abu” dengan Amerika
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Gabungan Bintang Pelopor Demokrasi, Yusron Ihza Mahendra, di Jakarta, Senin, menyatakan Indonesia jangan lagi bersikap "abu-abu" dalam melakukan "deal" apa pun dengan Amerika Serikat.
"Bersikap `abu-abu` atau tanpa ada kejelasan sikap di mana kita sebenarnya, hanya menghasilkan sesuatu yang nihil. Jadi tegas saja, apakah `bersama` Amerika Serikat (AS) atau memilih berada di kubu `rival` utamanya kini, yakni Republik Rakyat Cina (RRC)," katanya merespons kunjungan Menteri Pertahanan AS, Robert Gates.
Kedatangan pejabat tinggi yang menjadi salah satu kepercayaan Presiden George W Bush ini, menurut Yusron Ihza Mahendra, semakin membuktikan betapa pentingnya posisi Republik Indonesia (RI) di mata AS.
"Kita semua mahfum, pasca-perang dingin yang menghadap-hadapkan blok Barat pimpinan AS dengan blok Timur di bawah kendali Uni Sovyet, kemudian Rusia, muncul `rivalitas` baru. Yakni antara AS versus RRC," jelas Yusron Ihza Mahendra.
Kendati tidak berujud konflik seperti di era perang dingin, namun AS terus "menggalang" kekuatan internasional agar posisinya tetap eksis sebagai yang nomor wahid (terutama di bidang ekonomi).
"Dalam konstelasi `rivalitas` AS versus RRC itulah RI perlu mengambil sikap jelas dan tegas. Kalau tidak, sekali lagi saya pastikan, nihil akan kita dapatkan dari semua yang sedang berlangsung baik ini, termasuk kedatangan Robert Gates," ujar Yusron Ihza Mahendra. | |
|