www. alumnifatek.forumotion.com
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
www. alumnifatek.forumotion.com


 
IndeksIndeks  PortailPortail  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  KawanuaKawanua  Media Fatek OnlineMedia Fatek Online  KAMPUSKAMPUS  

 

 Damai Bersama Harvard dan Paramadina

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 549
Registration date : 08.01.08

Damai Bersama Harvard dan Paramadina Empty
PostSubyek: Damai Bersama Harvard dan Paramadina   Damai Bersama Harvard dan Paramadina Icon_minitimeTue Oct 28, 2008 9:00 pm

Damai Bersama Harvard dan Paramadina

Damai Bersama Harvard dan Paramadina 28param1


Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan berjabat tangan dengan Direktur Program Kebijakan Kemanusiaan dan Riset Konflik atau Humanitarian Policy and Conflict Research (HPCR) Harvard University, Profesor Claude Bruderlein, setelah penandatanganan kesepakatan kerja sama.

Berbagai macam konflik yang pernah terjadi di Indonesia, seperti peristiwa Poso, Ambon, Aceh, dan sebagainya, kini menuju jalan perdamaian. Di Aceh, contohnya, perdamaian di daerah yang biasa dijuluki dengan sebutan "Serambi Mekkah" itu kini semakin terasa nyata. Hal ini dapat dikatakan sebagai salah satu keberhasilan Indonesia dalam menjalankan misi perdamaian.

Demi tujuan menyebarkan perdamaian antarnegara-negara di dunia, Universitas Paramadina (UPM) dengan Harvard University mengadakan kesepakatan kerja sama dengan membentuk sebuah lembaga perdamaian yang dinamakan South East Asia Peace Lab (SEA Peace Lab).

Kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh Rektor UPM, Anies Baswedan dengan Direktur Program Kebijakan Kemanusiaan dan Riset Konflik atau Humanitarian Policy and Conflict Research (HPCR) Harvard University, Profesor Claude Bruderlein, diadakan pada Kamis, (9/10) lalu di kampus UPM Jakarta.

SEA Peace Lab yang mencakup negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini juga didirikan dengan tujuan agar setiap negara dapat saling mengambil pelajaran berharga dari konflik-konflik yang pernah terjadi.

Seperti dikatakan Anies, lembaga perdamaian ini juga dikhususkan untuk menyebarkan cerita sukses Indonesia dalam memerangi konflik di Tanah Air kepada bangsa-bangsa lain di dunia.

"Proyek ini bertujuan untuk memberikan training kepada para peace building professionals di Indonesia dan negara-negara tetangga," kata Anies seusai menandatangani kesepakatan kerja sama tersebut. Peace building professionals yang dimaksud adalah setiap individu yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perdamaian tersebut, baik itu mahasiswa maupun mereka yang bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan SEA Peace Lab nantinya antara lain adalah melakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan isu-isu perdamaian dan penyelesaian konflik. Selain itu, juga menyelenggarakan pelatihan dan workshop mengenai pembangunan perdamaian atau peace building, kemudian resolusi konflik, menyelenggarakan konferensi yang menghadirkan pakar kelas dunia dan pemimpin negara, serta membuat portal web yang menghimpun semua informasi dan data tentang konflik dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

Pada hari yang sama, tim dari UPM dan Harvard University diterima oleh wakil presiden Jusuf Kalla untuk memberikan laporan terakhir atas perkembangan menarik ini. Wakil Presiden yang secara rutin mendapatkan laporan perkembangan mulai dari tahap persiapan turut memberikan dukungan penuh dan berharap agar apa yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia dalam hal conflict resolution bisa terus ditumbuhkan, bahkan kalau mungkin ditularkan ke negara lain.

Anies Baswedan dan Claude Bruderlein berfoto bersama para staf Universitas Paramadina seusai acara penandatanganan kerja sama.
Damai Bersama Harvard dan Paramadina 28parama

Dirintis sejak 2007

Sesungguhnya, pembahasan kerangka kesepakatan kerja sama antarkedua lembaga pendidikan ini telah dirintis sejak tahun 2007. Bruderlein yang mewakili HPCR Harvard University beserta Deputi Rektor dan Riset UPM, Totok Soefijanto Ed D telah mengolahnya sejak tingkat kerangka rencana hingga mematangkannya sampai akhirnya terbentuk Indonesia Peace Lab.

Namun, hasil kunjungan Totok ke Harvard University pada 25 Agustus 2008 lalu menyimpulkan bahwa cakupan program lebih baik diperluas hingga ke tingkat Asia Tenggara.

Oleh karena itulah, Bruderlein yang juga menjabat sebagai Direktur Program Master bidang Global Health di Harvard School of Public Health mengatakan bahwa dewan eksekutif HCPR International menilai bahwa lembaga Indonesia Peace Lab nantinya akan terlalu fokus ke wilayah negara, sedangkan HPCR sebagai lembaga global harus mampu memayungi isu perdamaian di tingkat kawasan.

"HPCR ingin Indonesia Peace Lab ditingkatkan cakupannya ke tingkat Asia Tenggara," kata Bruderlein.

Sejak 2006 HPCR memiliki dua bidang, yaitu HPCR International dan HPCR Program. Bila HPCR International bertugas menyelenggarakan pelatihan profesional dan pembangunan jaringan profesional di bidang perdamaian, maka HPCR Program menjalankan program riset dan akademik, termasuk pembelajaran jarak jauh atau distance learning.

Dengan Jakarta sebagai hub (pusat) barunya, maka HPCR International saat ini telah memiliki lima hub, yaitu di Boston dan New York yang mewakili kawasan Amerika Utara, kemudian Brussels dan Jenewa yang mewakili kawasan Eropa dan Amman, Yordania sebagai perwakilan kawasan Timur Tengah, dan Nairobi yang mewakili kawasan Asia Tenggara dan Timur.

Namun, berkat upaya berbagai pihak dan melihat keseriusan UPM, akhirnya diputuskan untuk mendirikan hub tersebut di Jakarta . Dengan konsep hub ini, HPCR di setiap kawasan akan lebih berperan dalam menjalankan seminar dan pelatihan yang bisa menarik peserta dari tiap-tiap kawasan.

Menurut Anies Baswedan, SEA Peace Lab akan menjadi bagian penting dari aktivitas UPM. SEA Peace Lab akan memperkuat upaya UPM menjadi pusat bagi cendekiawan di berbagai bidang untuk bekerja sama dalam rangka menuju masyarakat dunia yang maju dan beradab," kata Anies. [WWH/R-8]
Kembali Ke Atas Go down
https://alumnifatek.indonesianforum.net
 
Damai Bersama Harvard dan Paramadina
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Bersama Rakyat SHS Tolak MSM !
» Rektor Unsrat Dilantik Bersama Direktur Politeknik

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
www. alumnifatek.forumotion.com :: Halaman Utama :: Tampilan Pada Portal-
Navigasi: