Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Mencari Kebenaran Melalui Ilmu Tue Sep 23, 2008 5:19 pm | |
| Mencari Kebenaran Melalui Ilmu SUARA PEMBARUAN DAILY ** missed drop char **Mencari kebenaran lewat ilmu". Itulah yang dikatakan oleh Pembantu Rektor II Universitas Satyagama, Prof Dr E Koswara Kertapradja, di ruang kerjanya kepada SP, baru-baru ini, ketika diwawancara mengenai salah satu tugas yang dilakukan oleh para mahasiswanya di jurusan Ilmu Manajemen Pemerintahan. Ia menambahkan, selain agama, ilmu atau pendidikan juga merupakan cara untuk mencapai suatu pembenahan.
Sangat unik universitas yang didirikan September 1988 lalu dan merupakan perwujudan pengabdian alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. Dari brosur yang dipublikasikan, kita bisa membaca ada 35 orang tenaga pengajar yang bergelar profesor-doktor. Universitas yang letaknya di Wisma Saidah, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, itu memiliki beberapa program studi untuk jenjang pendidikan Strata 1, juga memiliki program studi untuk jenjang pendidikan Strata 2 dan 3.
Universitas Satyagama adalah perguruan tinggi yang dikenal dengan program magister Ilmu Manajemen Pemerintahan. Program yang mulai dirintis oleh angkatan pertama mahasiswa jurusan politik UGM ini ditujukan untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan manajemen pemerintahan baik di pusat maupun daerah. Kontribusi tersebut juga termasuk memberikan usulan-usulan demi peningkatan kapasitas pejabat-pejabatnya.
Seperti dikatakan Koswara, melalui program studi Manajemen Ilmu Pemerintahan, Universitas Satyagama telah melahirkan kurang lebih 55 doktor, yang juga kini telah tersebar di beberapa daerah dengan menjabat berbagai posisi di lembaga-lembaga pemerintahan.
Sebagai universitas swasta, kepedulian para mahasiswa dan pengajar di Universitas Satyagama kepada pemerintah pun perlu diberikan acungan jempol. Hal tersebut menyangkut perkuliahan, karya tulis dan penelitian yang dilakukan seluruh mahasiswa jenjang S2. Mereka diwajibkan untuk membuat kajian tentang penyelenggaraan pemerintahan yang berlaku di berbagai aspek dengan tidak terkecuali.
"Tidak akan menjadi masalah sekalipun hasil penelitian dan solusi-solusi dari berbagai permasalahan yang diajukan menimbulkan pro dan kontra. Penelitian dipresentasikan melalui seminar, kuliah umum, dan jurnal yang diterbitkan setiap enam bulan sekali dan disampaikan kepada kalangan pemerintahan daerah," kata Koswara.
Satu-satunya di Indonesia
Program magister Ilmu Manajemen Pemerintahan yang diterapkan di Universitas Satyagama dilaksanakan dengan metode pengajaran intensif dan partisipatif serta memanfaatkan berbagai teknik, seperti diskusi kelompok, pembahasan kasus yang tengah terjadi di pemerintahan dan menyangkut masyarakat secara luas, kemudian tugas kelompok, individual, serta penelitian.
Program pascasarjana studi doktor Ilmu Manajemen Pemerintahan yang dimiliki oleh Universitas Satyagama merupakan program studi satu-satunya di Indonesia yang disahkan oleh pemerintah dan telah mendapatkan akreditasi dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Setelah melalui prosedur evaluasi secara manajemen, administrasi, dan akademis yang dilakukan oleh Depdiknas, Universitas Satyagama dinyatakan telah memenuhi standar mutu yang pantas dipercaya, dan telah menerima izin menyelenggarakan proses belajar dan mengajar secara mandiri.
Koswara yang juga tergabung dalam tim revisi nasional mengatakan bahwa Universitas Satyagama berupaya memberikan solusi terhadap masalah penyelenggaraan pemerintahan melalui segi keilmuan, seperti analisis dan penelitian.
Salah satu contoh kasus penyelenggaraan pemerintahan, seperti dikatakan Koswara, adalah kasus sentralisasi pertanahan. Peraturan perundangan mengenai pertanahan yang selama ini diatur oleh pemerintah pusat di DKI Jakarta. Sementara itu, tanah yang diperjualbelikan berlokasi di daerah. Dalam hal ini, mahasiswa Universitas Satyagama diajarkan tentang metode desentralisasi, yaitu kegiatan jual beli tanah yang dapat dilakukan di daerah masing-masing.
Mahasiswa program pascasarjana Universitas Satyagama diikuti beberapa pejabat pemerintahan di daerah dan ibu kota. Mereka dituntut untuk melakukan analisis dan menemukan solusi-solusi yang efektif dan efisien bagi manajemen pemerintahan.
Tenaga pengajar untuk program pascasarjana studi Ilmu Manajemen Pemerintahan, minimal lulusan S2, dan beberapa di antaranya diisi oleh guru-guru besar dari Universitas Indonesia (UI), UGM, dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Universitas Satyagama juga mengutamakan tenaga pengajar yang memiliki banyak pengalaman di bidang pengajaran dan penelitian.
Sedikitnya 30-an orang profesor dan guru besar ikut terlibat sebagai pengajar melalui berbagai seminar dan diskusi terbuka yang diadakan oleh Universitas Satyagama. Tidak jarang pula mereka berperan sebagai penyokong dana untuk beberapa penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pelatihan
Salah seorang pejabat dari Halmahera, Maluku yang pernah kuliah di Satyagama pernah memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada 52 orang pegawainya untuk mendapatkan pelatihan manajemen Ilmu Pemerintahan dan Manajemen Publik di Universitas Satyagama, Jakarta.
"Sebanyak 52 orang mahasiswa yang dikirim dari Halmahera dan mayoritas terdiri dari para camat, diajarkan mengenai manajemen pelayanan publik. Kerja sama antara Universitas Satyagama dan Kepulauan Halmahera itu tujuannya untuk menciptakan pelaksanaan pemerintahan dan kualitas pelaku birokrasi yang lebih baik dan lebih berguna bagi masyarakat," ujar Koswara.
Selain melalui perkuliahan, usulan-usulan yang dihasilkan melalui karya tulis dan dipublikasikan dengan cara penerbitan jurnal, seperti dikatakan oleh salah seorang anggota penyusun jurnal dari Satyagama Press, Toni Rosyid, MA, juga merupakan cara yang cukup efektif untuk mensosialisasikan solusi-solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa.
Sejauh ini, Universitas Satyagama telah menerbitkan kurang lebih enam jilid jurnal yang antara lain berisi tentang otonomi daerah, baik itu dalam bidang pertanian, pendidikan, ekonomi, maupun politik. [WWH/R-8] | |
|