Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: MSM Diminta Angkat Kaki Fri Apr 25, 2008 7:49 am | |
| MSM Diminta Angkat Kaki Massa dari Kabupaten Minut yang bergabung dengan sejumlah LSM pecinta lingkungan masing-masing Ammalta Sulut, Yayasan Suara Nurani, LBH Manado, WALHI Sulut, KELOLA, KOFFAS, Tri Prasetya, MPA Tunas Hijau dan MPA Asteroida, turun ke jalan dan menggelar aksi unjukrasa dengan mendatangi Kantor Gubernur di Jalan 17 Agustus, Kamis (24/04) kemarin. Dalam aksi damainya itu, melalui orasi yang disampai-kan, mereka dengan tegas me-nolak operasional tambang PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang terletak di Toka Tindung-Rinondoran, Kabupaten Minut. “Masyara-kat Sulut saat ini sedang dia-du domba oleh MSM dan ok-num-oknum korup yang ada di departemen ESDM, yakni dengan menjual tanah air de-mi kesejahteraan jangka pen-dek yang pada akhirnya ha-nya akan membuat rakyat sa-kit dan menderita,” ujar Didi Koleangan dari Ammalta dan Piet Luntungan. Tak hanya itu, Koleangan juga mengatakan bahwa ke-inginan masyarakat Sulut un-tuk mencegah bencana eko-logi dan kerusakan lingku-ngan, hendak dihentikan oleh oknum-oknum yang hanya mengutamakan kepentingan sendiri. Makanya tidak heran, jika kemudian muncul politisi yang mengkhianati konstitu-en. Ada juga oknum hukum tua yang dituding hanya me-ngejar dana community de-velopment. Bahkan ada ok-num ilmuan yang melakukan kajian ilmiah dengan hasil yang telah ditentukan oleh MSM. “Ada pejabat Minut yang me-ngambil alih kewenangan menteri untuk memberikan izin pada PT MSM dengan me-ngorbankan kepentingan ri-buan nelayan Minut. Kepen-tingan rakyat sudah diabai-kan. Bargaining politisi yang tujuannya hanya untuk men-dapatkan donasi justru lebih penting ketimbang kesela-matan rakyat,” teriak Kolea-ngan kembali. Sementara itu, hal yang sa-ma juga dikatakan Yull Taka-liuang. Aktivis perempuan pecinta lingkungan ini menga-takan, beroperasinya tam-bang PT MSM dan PT TTN adalah ancaman bagi kese-lamatan lingkungan dan ma-syarakat. Karena itu, kata dia, masyarakat berhak untuk menolaknya. “Keberadaan MSM dan TTN adalah anca-man bencana bagi masya-rakat Sulut. Saat ini saja di Rinondoran sudah terjadi sedimentasi. Kondisi ini se-cara langsung telah mema-tikan perekonomian nelayan. Karena itu kita sepakat untuk menolaknya. PT MSM dan TTN harus angkat kaki dari Bumi Nyiur Melambai (Su-lawesi Utara),” tukasnya. Kedatangan para pendemo yang menolak operasional tambang PT MSM dan PT TTN ini bertepatan dengan dilak-sanakannya Musrenbang ka-bupaten/kota dan sempat di-hadiri sejumlah bupati. Ma-kanya, begitu mendengar akan datang pendemo, Gu-bernur Sulut Drs SH Sarun-dajang yang diikuti Bupati Minahasa Drs Vreeke Runtu secara serta merta menyam-butnya. Di mana dalam per-nyataannya, Sarundajang mengatakan bahwa pemprop sejak semula telah menolak keberadaan PT MSM. Dengan pertimbangan bah-wa dirinya lebih mencintai ke-selamatan rakyat dan ke-langsungan lingkungan dari ancaman pencemaran. “Dari dulu saya sudah menolak be-roperasinya PT MSM. Tam-bang bukanlah satu-satunya yang dapat mensejahterakan rakyat. Toka Tindung itu berada di atas gunung. Ini akan mengancam kehidupan masyarakat. Bahkan para peserta WOC tidak akan da-tang jika mereka tahu ada pertambangan,” ungkapnya sambil menambahkan bahwa semua aspirasi penolakan pertambangan tersebut dibe-rikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Bahkan petisi yang telah disampaikan masyarakat itu, akan dibawa ke presiden. Na-mun demikian sangat diharap-kan agar masyarakat dalam menyampaikan penolakan tetap mengutamakan keama-nan dan ketertiban dan tidak mengarah pada tindakan re-presif. POLDA Sementara dalam aksi di Mapolda Sulut, para pendemo menuntut agar kapolda me-narik seluruh anggota kepo-lisian yang berjaga di lokasi PT MSM di Toka Tindung, Likupang. Selain itu juga memproses pidana perusa-haan tersebut, karena ber-operasi tanpa Amdal dan me-ngubah bentang alam, serta mengalihkan badan sungai. Mereka juga mengultimatum akan datang kembali dengan jumlah massa lebih besar, seandainya tuntutan pena-rikan polisi tak dituntaskan dalam waktu seminggu. Sua-sana sempat memanas kare-na pendemo menuntut dite-rima langsung oleh Kapolda Sulut, Brigjen Bekto Suprapto MS. Sebab mereka hanya diterima Kabag Analisis Dit Intelkam Polda Sulut, AKBP Budi Sumantri Wibowo. Ke-pada pendemo, Wibowo men-jelaskan jika kapolda sedang lakukan kunjungan kerja di Bolmong dengan sejumlah petinggi lainnya. Sementara soal tuntutan, ia menyatakan tak bisa langsung mengambil keputusan. “Yang pasti saya akan laporkan kepada kapol-da,” tegasnya. Usai menyerahkan aspirasi tertulis, massa yang mencapai ratusan melanjutkan aksinya ke Kantor Walikota Manado. Sementara itu, ditemui terpi-sah, Wakapolda Sulut, Kombes Ahmad Ismail menegaskan keberadaan aparat di PT MSM bukan untuk mengamankan aset perusahaan tersebut. “Yang kita amankan bukan aset mereka. Melainkan kon-trak karyanya, sebab meru-pakan kebijakan pemerintah. Tapi yang saya katakan ini merupakan garis besarnya,” ujarnya singkat kemarin so-re. Sementara Didi Koleangan selaku penanggung jawab aksi demo kepada koran ini mengatakan, unjuk aspirasi yang digelar kemarin, meru-pakan murni partisipasi spon-tan dari masyarakat yang ti-dak ingin lingkungannya ru-sak. ‘’Aksi ini tidak dibiayai oleh pihak-pihak tertentu ka-rena kepentingan,’’ ujarnya menyindir.(a rt/eda) | |
|