Persaingan Ellen-Donald Super Ketat

MANADO- Persaingan memperebutkan Unsrat 1 pada 10 April besok dipastikan super seru. Sampai penutupan pendaftaran pukul 12.00 Wita kemarin, enam calon resmi mendaftar diri kembali. Masing-masing Prof Donald Rumokoy, Prof Ellen Kumaat, Prof Sarah Warouw, Prof Dolfie Mokoagouw, Prof KWA Masengi dan Prof BH Moningka. Dua calon lainnya Prof Jotje Umboh dan Prof Lotje Kawet memilih tidak mendaftar. “Hari ini panitia akan memverikasi kelengkapan administrasi calon dan besok akan diumumkan ke publik,” ungkap Sekretaris Panitia Prof Richard Solangs.
Informasi dirangkum, tanpa mengenyampingkan 4 calon, persaingan Prof Donald Rumokoy dan Prof Ellen Kumaat menjadi Rektor Unsrat periode 2008-2012 super ketat. Tapi, sampai kemarin, siapa paling unggul antara keduanya masih sulit diraba.
Bukan apa-apa, pantauan koran ini, beberapa anggota senat kedapatan terkadang bergabung dengan Rumokoy cs tapi sejurus kemudian sudah di markasnya Ellen cs. “Politik bisa berubah dalam hitungan detik. Masih sulit diraba. Tapi siapa pemenang, hampir bisa dipastikan antara Prof Ellen atau Prof Donald,” ungkap sejumlah dosen.
Salah satu tim sukses (TS) Prof Rumokoy mengklaim akan memenangkan Pilrek ulang. “Kami sudah meraup 67 dari 110 anggota senat yang mempunyai hak pilih,” kata TS Prof Rumokoy yang enggan namanya dikorankan. Malah, dari 20 wakil dosen, ia sesumbar mendapat dukungan 14 suara.
Senada diungkapkan PD III Fakultas Hukum Toni Rompis SH. “Peta kekuatan di Pilrek sampai hari ini tidak akan banyak berubah. Unsrat butuh perubahan,” ungkapnya. Ia yakin senat Unsrat akan objektif melihat kualitas 6 calon. Bahkan orang dekat Rumokoy ini mengaku di Pilrek ulang Prof Rumokoy akan memenangkan kompetisi dengan prosentasi suara mencapai 80 %.
Lain lagi TS Prof Kumaat, Drs Ronny Gosal. Ia memohon pihak luar untuk tidak mengintervensi Pilrek ulang. Tapi, menyerahkan sepenuhnya ke anggota senat sebagai kaum intelektual kampus untuk memilih calon terbaik demi Unsrat ke depan. Ia ikut meminta jangan sampai ada intimidasi untuk mempengaruhi suara.
Menurut Gosal, Pilrek ulang ini harus benar-benar dijadikan momentum guna menghasilkan pemimpin terbaik. Karena Unsrat butuh perubahan. “Unsrat itu milik kita semua, tempat sandaran masa depan anak cucu. Jadi harus diselamatkan,” katanya.
Bagi Gosal, Prof Ellen layak memimpin Unsrat. “Mari kita objektif, Prof Ellen itu memiliki kemampuan global. Dia profesional, tidak terkontaminasi politik, seorang perempuan dan pemberani. Terpenting, dia membawa misi perubahan untuk kemajuan Unsrat,” katanya.
Ia mencontohkan, tatkala Unsrat akan alihstatus menjadi BHP/BHMN, Prof Ellen adalah orang pertama yang berani menyuarakan penolakan. Padahal, saat itu, hampir semua orang diam. “Prof Ellen orang pertama menolak BHMN. Dia itu berani sekalipun berhadapan dengan Depdiknas,” katanya seraya bangga mengingat keberanian itu ditunjukkan seorang perempuan.
Tak hanya itu. Prof Ellen memiliki kemampuan berbahasa asing. Nah, menyambut World Ocean Conference 2009 dan Manado Kota Pariwisata Dunia 2010, sosok seperti inilah yang dibutuhkan. “Kita kan bangga bila nantinya rektor Unsrat bisa melakukan dialog dengan pemimpin dunia atau tamu asing,” tukasnya lagi. Lantas, bagaimana peluang Prof Ellen? Gosal berujar: “Kita serahkan semuanya pada Tuhan. Karena Prof Ellen murni ingin mengabdi.”
Pihak keluarga Kumaat sendiri bangga menyusul Prof Ellen tampil sebagai salah satu calon. Mereka sangat mendukung pencalonannya. Saat bersua dengan wartawan koran ini, ayahnya berujar: “Kami bangga terhadap Ellen. Saat ini, kami mohon doa restu,” kata ayahnya sambil menepuk bahu anak kesayanganya.(cw-06)