anwarp
Jumlah posting : 122 Location : Jakarta Registration date : 16.01.08
| Subyek: "BREAKING NEWS" UNSRAT RUSUH Wed Feb 27, 2008 12:16 pm | |
| KAMPUS UNSRAT RUSUH Saya baru dapat berita dari Pa' Ir.L.Taulu bahwa berdasarkan berita di Metro TV ada kerusuhan di Kampus Unsrat. Setelah saya langsung mengecek berita tersebut sama Ir.Bonny Sompie di Kampus Unsrat pada jam 12.00 WITA, memang benar ada kerusuhan pada siang ini hari Rabu tanggal 27 Februari. Awalnya bermula mahasiswa Fak.Hukum dengan jumlah ribuan mengadakan Demo di Rektorat dengan melewati Kampus Fak.Teknik Unsrat dan mau memprovokasi, akan tetapi mahasiswa Fak.Teknik Unsrat tidak terpancing. Akan tetapi setelah mau balik dari Rektorat dan melewati Fak.Teknik mulai melempari batu dan Mahasiswa Fak.Teknik sudah mulai terpancing, dan membalas, untunglah Polisi segera datang untuk mengamankan situasi dan para demonstran membakar ban ban bekas di Jalan. Demikian Breaking News sambil menunggu berita selanjutnya dari Manado
Menurut analisa saya, mungkin peristiwa ini akibat Harus ada Pemilihan Rektor Ulang karena Pemilihan Rektor pada beberapa waktu lalu dinilai tidak Syah ( Manado post & Koran Komentar Manado ) sedangkan Rektor baru yang terpilih berasal dari Fakultas Hukum sedangkan sebagai Runner Up berasal dari Fakultas Teknik Ratusan Mahasiswa Terlibat Aksi Baku Lempar Buntut Issu Pilrek Ulang, Unsrat Rusuh ! MANADO, Sulutlink. Aksi demo mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat sekitar pukul 10.00 wita Rabu (27/02), berakhir rusuh. Menyusul merebaknya penolakan berkas hasil pemilihan rektor Unsrat. Ratusan mahasiwa Fakultas Hukum akhirnya bentrok dengan ratusan mahasiwa Fakultas Teknik. Tidak diketahui siapa yang duluan tiba-tiba massa aksi langsung terlibat baku lempar batu dan botol. Akibatnya puluhan mahasiwa luka-luka. Bahkan sejumlah kendaraan bermotor yang terparkir di halaman fakultas teknik hancur diamuk massa. Pun sejumlah kaca gedung tak luput dari terjangan lemparan batu mahasiwa. Insiden selama hampir dua jam ini, terlambat diantisipasi aparat kepolisian. Meski demikian, aparat berhasil memecah konsentrasi dua belah pihak. Terlihat beberapa petugas harus rela berdiri ditengah pertikaian untuk meredam amuk massa. Aparat kemudian menambah armadanya. Hingga malam, suasana Kampus Unsrat masih mencekam, polisi berjaga-jaga dengan perlatan lengkap. Sebelumnya mahasiswa Fakultas Hukum sempat membakar ban mobil bekas di halaman kampus mereka kemudian turun melakukan aksi demo yang berbuntut rusuh. Awalnya, ratusan mahasiswa fakultas hukum seusai menggelar aksi damai di kantor LPM dan kantor pusat Unsrat dalam rangka mempertanyakan alasan mengapa Pilrek harus diulang. Nah, setelah melewati jalur depan fakultas teknik itulah insiden terjadi. “Sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti siapa yang duluan. Sebab ada dua versi yang kami dapatkan, ada yang mengatakan mahasiswa Hukum yang duluan, namun ada juga yang mengatakan bahwa Teknik yang lebih dulu,”ungkap Ketua MPM Unsrat, Harvani Boky, kepada sejumlah wartawan seraya menyesalkan kejadian memalukan tersebut. Kejadian ini tentu saja memukul kredibilitas dan proses belajar-mengajar Kampus Unsrat yang berfilosofikan “Si Tou Tomou Tumou Tou”tersebut. Sedikitnya tiga Fakultas yang terganggu belajar-mengajar akibat insiden ini. Ketiganya; Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi yang menjadi lokasi kerusuhan. Sementara itu, penjabat Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Lucky Sondakh MEc yang dihubungi terkait insiden tersebut mengatakan, aksi kekerasan berbuntut pada kericuhan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa, diharapkan jangan terulang, sebab akan merusak citra Unsrat. Namun, Sondakh nampaknya mengakui kalau kericuhan tersebut akibat bakal dilakukannya Pilrek Unsrat di hari yang akan datang. Untuk menjaga agar tidak terjadi resistensi, Sondakh menambahkan, dirinya sudah memberitahukan kepada tiga kandidat Rektor masing-masing Prof Dr Donald Rumokoy MH, Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSi, dan Prof Dr dr Sarah Warouw, untuk menjaga stabilitas khususnya di Fakultas masing-masing. “Aksi tadi bisa saja ada hubungannya dengan Pilrek Ulang. Karena itu, sebelumnya saya sudah menghimbau kepada tiga kandidat Rektor, baik Donald, Ellen, dan Sarah untuk menahan diri. Tapi saya menyesal, mahasiswa tidak dapat ditertibkan oleh masing-masing Dekan,”kata Sondakh saat dihubungi mengaku masih berada di Jakarta. Ditambahkannya, aksi demo sah-sah saja asal tidak menurus pada anarkis dan harus dilakukan secara sopan dan damai, apalagi di lingkungan akademisi. “Demo sah-sah saja asal tidak anarkis,”terangnya seraya menngingatkan agar masalah ini dapat terselesaikan secepatnya, dan masing-masing pihak untuk mempertahankan kedamaian dan ketertiban di kampus Uinsrat, dan mencarikan solusi bersama agar masalah ini tidak akan meluas. Sebelumnya, Sondakh mengatakan, hasil pemilihan calon Rektor Unsrat yang telah berhasil mengusung tiga nama ke pusat, masing-masing Prof Dr Donald Rumokoy, Prof Dr Ellen Kumaat dan Prof dr Sarah Warouw, dianggap tidak sah oleh Mendiknas. Oleh sebab itu, penjaringan calon rektor harus dilakukan ulang. Hal ini disampaikannya usai bertemu Mendiknas di Jakarta, Selasa (26/02). Seperti diketahui, pemilihan calon Rektor Unsrat yang digelar 26 November 2007 lalu. Berhasil menampilkan Prof Donald Rumokoy SH dengan suara terbanyak (57 suara) disusul Kumaat (41) dan Warouw (11). Dengan demikian kans Rumokoy untuk menjabat Rektor Unsrat periode 2007-2011 sangat terbuka. | |
|