Penerbangan Kacau-balau

Banjir di ruas tol Sedyatmo Km 27, Sabtu (2/2) siang, mulai surut. Namun, hanya kendaraan besar yang bisa melintas, sementara kendaraan pribadi baik dari arah Jakarta maupun dari Bandara Soekarno-Hatta belum bisa melintas.

SP/Ruht Semiono

BANJIR DI TOL - Banjir di ruas tol Sedyatmo Km 27, Sabtu (2/2) siang, mulai surut. Namun, hanya kendaraan besar yang bisa melintas, sementara kendaraan pribadi baik dari arah Jakarta maupun dari Bandara Soekarno-Hatta belum bisa melintas.
[JAKARTA] Operasional penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, hingga Sabtu (2/2) pagi kacau balau. Jadwal keberangkatan puluhan penerbangan tertunda.

Hal itu merupakan imbas ditutupnya bandara pada Jumat (1/2) pagi hingga siang, akibat hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Kamis (31/1) malam, sehingga mengganggu keselamatan penerbangan. Kondisi itu diperparah dengan terputusnya ruas tol Jakarta-Ban- dara Soekarno-Hatta hingga Sabtu pagi, sehingga banyak calon penumpang yang terjebak.

Kepala Komunikasi Garuda Indonesia, Pujobroto mengakui, hingga Sabtu pagi, pesawat yang berangkat merupakan pesawat pengganti untuk para penumpang yang gagal berangkat pada Jumat malam. Pesawat rute Jakarta-Semarang yang berangkat pukul 04.30 WIB, misalnya, mengangkut penumpang yang menginap di bandara. Begitu juga pesawat tujuan Medan yang diberangkatkan pukul 06.40 WIB.

Dia juga mengakui, akan banyak penerbangan tertunda. Sebab, hingga Sabtu pagi, jalan tol bandara masih ditutup. Sepanjang Sabtu, total penerbangan Garuda Indonesia baik berangkat maupun tiba di Soekarno-Hatta mencapai 180 penerbangan.

Pada Jumat, 21 penerbangan Garuda terpaksa dialihkan ke bandara lain, seperti ke Palembang dan Halim Perdanakusuma, karena Bandara Soekarno-Hatta ditutup sejak pukul 10.13 WIB.

Karena itu, tambah dia, banyak penumpang telantar dan penerbangannya tertunda belasan jam. Akibat peristiwa itu, Garuda Indonesia memutuskan memberi kelonggaran kepada penumpang yang mengembalikan tiket tanpa dikenai biaya pembatalan.

Manajer Humas Adam Air Danke Dradjat mengatakan, hingga Sabtu pagi, jadwal penerbangan berantakan. Sebab, puluhan penumpang terhalang masuk bandara menyusul tertutupnya jalan tol ke bandara.

"Selain itu, penerbangan yang terlambat di sejumlah daerah juga berpengaruh pada penerbangan di Jakarta, karena seluruh pesawat kita saling terkoneksi," ujar Danke. Untuk penerbangan Sabtu, dipastikan 50 penerbangan Adam Air dari Bandara Soekarno-Hatta akan tertunda.

Sementara itu, sejumlah penumpang pesawat Adam Air ke berbagai tujuan protes ke maskapai penerbangan tersebut, karena tiket pesawat mereka yang harus digunakan dinyatakan hangus. Para penumpang tersebut adalah mereka yang terlambat tiba di Bandara Soekarno-Hatta karena terhalang banjir.

Beberapa penumpang tampak emosi dan ngotot tidak mau membeli tiket baru dan tetap menuntut diberangkatkan. Mereka bergerombol di dalam counter Adam Air di Terminal 1C, menunggu kepastian pemberangkatan. Beberapa penumpang yang karena kepentingan yang mendesak, terpaksa membeli tiket baru.

Abdul Haris, penumpang tujuan Makassar, seharusnya berangkat pukul 06.00 WIB, namun karena macet, dia baru tiba di bandara pukul 09.00 WIB. Staf AdamAir mengatakan tiketnya tidak berlaku, dan harus membeli tiket baru. Namun, Haris menolak dan tetap menuntut pemberangkatan dengan tiket lama.

Secara terpisah, Kepala Cabang PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Haryanto menuturkan, puncak penumpukan penumpang terjadi pada Sabtu pukul 01.00 dan berangsur berkurang pada pukul 03.00 WIB.

Terjebak di Tol

Sementara itu, penutupan Tol Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta, menyebabkan arus lalu lintas ke bandara dari arah Kota Tangerang sangat padat. Kepadatan sudah terasa keluar tol Tangerang di Jalan MH Thamrin, Cikokol hingga Jalan Sudirman, Tanah Tinggi. Kepadatan makin terasa di perempatan Daan Mogot, karena pengguna jalan berebut masuk jalan baru di belakang bandara.

Bagi pengguna jalan yang sudah memahami Kota Tangerang, dapat menggunakan jalur alternatif, yaitu Jalan Sitanala maupun Jalan Cisadane, kemudian melalui Pintu Air 10 dan masuk ke Jalan M1.

Ada juga yang melalui jalan Daan Mogot dan memutar masuk ke Batuceper melalui ruas Jalan Husein Sastranegara. Karena ruas jalan yang ada tidak begitu lebar sementara kendaraan cukup padat, pengguna jalan membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama untuk sampai ke bandara melalui M1. Waktu tempuh dari arah tol Tangerang hingga Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, mencapai sekitar 2 jam.

Suasana di ruas tol menuju bandara hingga Sabtu pagi masih disesaki kendaraan yang terjebak sejak Jumat malam. Kendaraan yang terjebak karena diadang genangan air di Km 25-27 yang mencapai ketinggian 70-100 cm, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke bandara. Dampak dari terputusnya jalan ke bandara menyebabkan tersendatnya tol dalam kota hingga kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga, selaku pengelola jalan tol, Okke Marlina, mengungkapkan, selain menyarankan rute alternatif melalui pintu belakang bandara, pihaknya juga menyediakan angkutan antar jemput dengan kendaraan yang memungkinkan menembus ketinggian banjir. Upaya lain yang dilakukan adalah memperkuat tanggul di sisi kiri dan kanan ruas tol. Selain itu, mesin penyedot air tambahan juga disiapkan. [Y-4/132/B-15/MYS/HR/E-7]