Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: 134 Perguruan Tinggi Ikut Olimpiade Sains Tue Nov 04, 2008 2:16 pm | |
| 134 Perguruan Tinggi Ikut Olimpiade Sains Mendiknas: Guru Harus KreatifSUARA PEMBARUAN DAILY [JAKARTA] Guru diminta untuk kreatif dan inovatif. Sebab, salah satu tugas guru adalah memiliki kreativitas dan kemampuan untuk menerangkan pelajaran yang dianggap sulit menjadi menyenangkan. Misalnya, pada rumpun pelajaran sains, sebab, kini guru bukan lagi bertindak sebagai penyampai informasi, melainkan harus menjadi fasilitator pembelajaran.
Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo, kepada SP, seusai membuka acara The 2nd ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) 2008, di Jakarta, Senin (3/11) malam.
Menurut Mendiknas, sebagian besar siswa menganggap rumpun mata pelajaran sains, yakni matematika, fisika, dan kimia sangat sukar dipelajari.
"Padahal, jika guru mampu berkreasi dan membuat sains menjadi menyenangkan maka siswa pun akan termotivasi untuk belajar, sehingga pelajaran itu bukan lagi menjadi momok bagi siswa. Kalau gurunya saja tidak mampu membuat pelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan, bagaimana muridnya akan termotivasi," katanya.
Dijelaskan, Depdiknas sudah mengimbau dan menyosialisasikan kepada guru bahwa dalam pembelajaran di sekolah kini sudah tidak lagi menggunakan metode teacher centered, tetapi sudah harus menerapkan model students learning centered, sehingga, pusat kegiatan pembelajaran ada di siswa. Ditanyakan mengenai hanya beberapa sekolah yang siswanya mampu mengikuti olimpiade di bidang sains, Mendiknas menegaskan, tidak ada diskriminasi sekolah untuk mengikuti ajang Olimpiade internasional.
"Seleksi untuk mengikuti Olimpiade itu sangat ketat dan berjenjang. Artinya, semua sekolah berhak mengikuti seleksi tersebut. Seleksi diadakan mulai dari level terendah, mulai dari daerah hingga nasional. Pemenang seleksi kemudian diseleksi kembali dan pemenangnya yang dikirim ke olimpiade," katanya.
Ditanyakan, apakah kurikulum khusus sains harus dikembangkan, Mendiknas mengemukakan, kurikulum kini justru lebih baik dari sebelumnya, karena sudah menerapkan students learning centered. "Di sinilah guru dituntut kreatif," ucapnya.
Pemerintah, katanya, juga membantu dan mendorong setiap sekolah untuk mengembangkan kualitas pendidikannya. Masih rendahnya minat mahasiswa yang menggeluti bidang sains juga diakui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal. Dia mengatakan, sampai kini hanya sekitar 5 persen saja mahasiswa yang memang mendalami sains.
OSN-PTI
Begitu juga di tingkat yang lebih rendah, siswa SD, SMP, dan SMA. Akibatnya, Indonesia kurang mampu berdaya saing dalam bidang sains. "Ini menjadi tugas kita bersama untuk mengubah pandangan sains itu sulit. Salah satu faktor kunci untuk mengubah itu adalah guru," katanya saat membuka Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi Indonesia (OSN-PTI) 2008 di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Dia melanjutkan, guru berperan sangat penting agar mampu meramu pelajaran sains menjadi mudah dipelajari dan dipahami siswa.
Fasli menyampaikan, kepada para peraih medali emas, perak, dan perunggu akan mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikan S2 ke universitas mana pun di dalam negeri. Para pemenang juga akan dikirim ke forum Olimpiade internasional.
"Kalau juara di forum internasional akan diberikan beasiswa ke PT manapun di dunia sampai doktor," katanya.
Dia menambahkan, berbagai program PT yang akan diselenggarakan pada 2009 adalah pemerintah akan melakukan revitalisasi program Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIIPA), menghidupkan organisasi profesi, dan mendukung berbagai riset kemitraan internasional.
Sementara itu, Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri mengatakan, bagi para pemenang ajang ini akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan S2 di UI pada bidang terkait tanpa tes. Dia mengatakan, saat ini UI menjalin kerja sama dengan tujuh lembaga pendidikan di Prancis untuk bidang sains dan teknik.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti OSN-PTI 2008 ini jauh melampaui target yang ditetapkan, yakni 1.000 peserta. Ternyata, sebanyak 4.223 mahasiswa dari 55 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 69 perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia terdaftar sebagai peserta.
Acara OSN-PTI, yang digagas Pertamina ini, mengujikan tiga ilmu sains, yaitu matematika, fisika, dan kimia. Jadwal ujian OSNI-PTI diadakan bersamaan di seluruh Indonesia. Wilayah Jabodetabek dipusatkan di UI.
Hasil seleksi tingkat daerah akan diumumkan pada 6 November 2008 melalui website MIPA UI. Para finalis yang lolos akan mengikuti seleksi tingkat pusat pada 5-9 Desember 2008 di UI, Depok. Adapun, pemenang OSN-PTI 2008 akan diumumkan pada 10 Desember 2008 di Jakarta. Para pemenang akan mendapatkan total hadiah beasiswa sebanyak Rp 135 juta. [W-12] | |
|