www. alumnifatek.forumotion.com
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
www. alumnifatek.forumotion.com


 
IndeksIndeks  PortailPortail  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  KawanuaKawanua  Media Fatek OnlineMedia Fatek Online  KAMPUSKAMPUS  

 

 Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 549
Registration date : 08.01.08

Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna Empty
PostSubyek: Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna   Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna Icon_minitimeWed Oct 29, 2008 3:37 pm

Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna

Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna 24ikantu


Populasi ikan tuna di kawasan Coral Triangle terus menurun karena penangkapan yang berlebihan dan rusaknya koluni terumbu karang sebagai tempat pemijahannya.

Organisasi konservasi lingkungan hidup internasional, World Wildlife Fund (WWF), mengusulkan pemberian insentif kepada negara-negara di wilayah Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) terkait upaya pengembangbiakan ikan tuna dunia yang populasinya terus menurun

Opsi insentif dari dunia itu dimaksudkan untuk membantu menjaga tempat pemijahan tuna di daerah Coral Triangle, terutama Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Upaya itu untuk melestarikan tuna di kawasan segitiga terumbu karang, kata Coral Triangle Network Initiative Leader WWF, Lida Pet Soede.

WWF bersama Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menggelar pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), di Jakarta, 21-23 Oktober 2008, untuk mendiskusikan pengelolaan tuna dunia secara bertanggung jawab. Pertemuan ini diikuti puluhan ahli dari kawasan Segitiga Terumbu Karang serta Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Australia, dan Jepang.

Soede mengemukakan, dalam menjaga pelestarian tuna di dunia, dibutuhkan kepedulian semua pihak. Ide pemberian insentif bagi negara di kawasan Coral Triangle juga merupakan usulan Indonesia mengenai perdagangan karbon pada COP 13 di Bali, Desember 2007.

Menurutnya, pelestarian tuna tidak cukup hanya dengan pembatasan kuota tangkapan. WWF meminta semua pemerintah di kawasan itu menggeser arah kebijakan dengan melakukan penangkapan yang lebih berkelanjutan. Bahkan, diusulkan pula ada larangan tangkap di wilayah tertentu, penggunaan alat tangkap yang benar, pengembangan teknologi, dan pengawasan yang lebih ketat.

"Upaya lain yang dilakukan untuk mengendalikan keberadaan tuna adalah mengikuti langkah sektor kehutanan dengan mewajibkan produk kehutanan memiliki eco-label. Ini akan menjadi syarat agar produk perikanan dapat masuk ke pasar Eropa dan AS," ujarnya.

Jose Ingles dari program Coral Triangle WWF juga mengatakan, akan adanya persyaratan ekolabel pada setiap produk perikanan. Ekolabel hanya diberikan pada produk perikanan yang dihasilkan dari cara yang benar. Dia menjelaskan, konsumen di Eropa dan AS akan diedukasi agar membeli produk yang telah memiliki eco-label.

Menurut Purwito Martosubroto dari Komisi Tuna Indonesia, selama ini ekspor perikanan Indonesia selalu mendapat tantangan dari Eropa dan AS terkait dengan tingkat higienis produk. Bahkan, September lalu, 38 kontainer produk perikanan Indonesia ditolak oleh otoritas AS karena ada kandungan antibiotik dan bahan kimia berbahaya berdasarkan standar kesehatan AS.

Suplai Dunia

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan DKP, Anang Noegroho SM, menjelaskan, Coral Triangle merupakan tempat bertelur, berkembang biak, dan jalur migrasi tuna dunia. Sebanyak 89 persen suplai dunia berasal dari lokasi tersebut, termasuk di dalamnya tuna sirip biru, tuna mata besar, sirip kuning, tongkol, dan albakor. Semua tuna tersebut berasal dari Lautan Hindia, Lautan Pasifik, dan Lautan Pasifik Selatan.

Anang mengatakan, penangkapan berlebihan (overfishing), pembagian kuota untuk sumber yang terba- tas,tangkapan sampingan (by-catch), dan kurangnya pendanaan untuk menegakkan tata cara dan manajemen berkelanjutan untuk penangkapan ikan tuna telah menurunkan populasi tuna di kawasan Coral Triangle ke titik yang memprihatinkan. Penurunan itu memberikan tekanan ke dalam ketersediaan tuna dari lautan Mediterania dan Atlantik.

Direktur Pemasaran Luar Negeri DKP, Saut Hutagalung, menambahkan, berkaitan dengan peran penting Coral Triangle dalam sumber daya perikanan tuna dunia, Indonesia diminta menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC), di Manado, Mei 2009. Diharapkan dengan konservasi dan pengelolaan kawasan Coral Triangle yang lebih baik, sumber daya tuna dapat lebih terpelihara. [E-7/S-26]
Kembali Ke Atas Go down
https://alumnifatek.indonesianforum.net
 
Lestarikan Terumbu Karang, Selamatkan Ikan Tuna
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
www. alumnifatek.forumotion.com :: Halaman Utama :: Tampilan Pada Portal-
Navigasi: