Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Sektor Riil Terpukul Fri Oct 24, 2008 2:42 pm | |
| Sektor Riil Terpukul SUARA PEMBARUAN DAILY -Terjadi PHK Besar-besaran
- Ekonomi AS Diperkirakan Kontraksi [WASHINGTON] Sektor riil mulai merasakan dampak hebat dari turbulensi finan- sial, yang dipicu krisis kredit sektor perumahan di AS dan meluas ke seluruh dunia. Sejumlah perusahaan multinasional mulai memangkas ribuan karyawan. Akibatnya, jumlah pengangguran di seluruh dunia bakal melonjak.
Mantan Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve), Alan Greenspan, di Washington, Kamis (23/10) menuturkan, turbulensi finansial yang disebutnya sebagai "tsunami kredit sekali dalam seratus tahun" ini, bakal membawa dampak yang hebat terhadap perekonomian AS, antara lain memicu lonjakan pengangguran. "Krisis ini telah sangat meluas dari apa yang dapat saya bayangkan sebelumnya. Saya tidak melihat bagaimana cara kita untuk bisa menghindari kenaikan PHK dan pengangguran yang signifikan," ujarnya.
Sektor riil di AS, mengikuti jejak Wall Street yang mengalami kejatuhan. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai melanda korporasi di AS, terutama perusahaan multinasional. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS, sejumlah perusahaan mengumumkan PHK ribuan karyawan.
Laporan tersebut melansir, pengajuan untuk asuransi PHK meningkat 15.000 pekan lalu, sehingga total pengajuan telah mencapai 478.000, melebihi prediksi semula sekitar 470.000 pengajuan. Padahal, jika jumlah pengajuan asuransi PHK mencapai 400.000, merupakan sinyal resesi.
Saat ini, angka pengangguran di AS mencapai 6,1 persen. Pengangguran sempat mencapai 6,3 persen (2003) sebagai dampak serangan teroris 11 September 2001. Sebelumnya pernah mencapai 7,8 persen (1991-1992), dan di atas 10 persen (1982).
Mark Zandi, kepala ekonom pada Moody's menuturkan, sekitar tiga perempat juta pekerja telah kehilangan pekerjaannya sejak awal tahun ini. Dia memperkirakan, setidaknya 1,5 juta hingga 2 juta pekerja bakal menganggur di AS.
Terkait hal tersebut, produsen otomotif, Chrysler, misalnya, telah mengumumkan segera memangkas 1.825 karyawannya. PHK yang akan dilakukan pada akhir Desember nanti, mencakup karyawan di lini produksi mobil sport, menyusul penutupan pabrik di Newark, Delaware, serta unit produksi jeep di Toledo, Ohio.
Industri otomotif di AS, tampaknya bakal lebih banyak melakukan PHK, jika jumlah penjualan mobil terus anjlok hingga 2009. Pada kuartal kedua tahun ini, Chrysler rugi hingga US$ 660 juta.
Sejalan dengan itu, Departemen Perdagangan AS akan melansir laporan proyeksi kinerja ekonomi kuartal ketiga pada 30 Oktober nanti. Sejumlah analis di Wall Street memprediksi, perekonomian akan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 0,5 persen. Tren pertumbuhan yang menurun diperkirakan bertahan hingga kuartal pertama 2009. Sebagai informasi, definisi klasik dari resesi apabila perekonomian mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Properti di Tiongkok
Dampak krisis finansial juga mulai membelit sektor properti di Tiongkok. Upaya pemerintah setempat untuk mencegah memulihkan pasar properti yang terpuruk, gagal menumbuhkan antusiasme investor, yang telanjur tersambar sentimen negatif dari perekonomian global.
Pada Rabu (22/10) lalu, Pemerintah Tiongkok meluncurkan langkah baru untuk mengganjal kejatuhan sektor properti, yakni mengurangi syarat uang muka pembelian rumah, menggenjot pembangunan rumah, dan memberi insentif perpajakan.
Langkah tersebut, simultan dengan penambahan subsidi bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan pensiunan dan pengurangan pajak bagi eksportir, adalah upaya yang ditempuh Beijing agar terhindar dari perlambatan ekonomi.
Tiongkok berupaya keras untuk mencegah PHK besar-besaran, terutama di sektor manufaktur berbasis ekspor. Hal itu tak lepas dari kekhawatiran menyusul lesunya industri mainan anak-anak negara itu, yang terpengaruh anjloknya permintaan dari AS. [AP/CNBC.com/A
-17] | |
|