Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Berkedok Ilmiah, Unsrat Disinyalir Lakukan Pembohong. Thu Sep 11, 2008 10:14 am | |
| Berkedok Ilmiah, Unsrat Disinyalir Lakukan Pembohong. Berkedok Ilmiah, Unsrat Disinyalir Lakukan Pembohong.
Perlu diwaspadai bila Unsrat bikin seminar berlabel 'ilmiah'. Buktinya, ke-ilmiah-an Unsrat hasilkan penghinaan gubernur SHS dan warga Sulut SUARA MANADO [Kamis,09/08] - SEMINAR ilmiah pertambangan bertajuk “Minning, Environment and People Welfare yang digelar di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Senin (06/08) dinilai kontroversi karena tidak mencerminkan ke-ilmiah-an para akademisi layaknya sebuah kampus Perguruan Tinggi.
Selain menghasilkan penghinaan terhadap gubenur Sulut, Drs Sinyo Harry Sarundayang (SHS) serta warga Sulut, seminar ilmiah 'buatan' Unsrat ini justru dinilai bukan seminar ilmiah. Tetapi merupakan ajang promosi perusahaan-perusahaan tambang raksasa, yang berkedok seminar ilmiah.
"Seminar Unsrat 6 Agustus 2007 lalu, bukanlah seminar ilmiah. Seminar itu merupakan ajang promosi PT Meares Soputan Mining (MSM), PT Freeport Indonesia, dan PT Newmont Pacific Nusantara (NMR), yang dilakukan dengan 'merek' kampus (Unsrat)," tandas Ammalta Sulut dalam realese (07/08) kepada suaramanado.com.
Sementara itu, perdebatan seminar atau bukan apa yang dilakukan oleh Unsrat pada Senin, 6 Agustus di lantai 4 aula Unsrat itu, nampaknya membutuhkan pembahasan tersendiri guna memastikan bahwa itu seminar ilmiah atau bukan.
Dosen FISIP Unsrat Drs Welly Areros, MSi calon Guru Besar yang telah beberapa kali menelorkan karya tulisnya di Jurnal Internasional, mengungkapkan seminar ilmiah biasanya sarat dengan kajian dan analisis-analisis ilmiahnya, bukan suatu permenungan belaka.
"Seminar ilmiah berisikan antara lain pengkajian yang disertai analisis-analisis ke-ilmu-an atas sesuatu obyek atau tujuan untuk dibedah dalam saeminar. Forum ini, mutlak menonjolkan spesifikasi keilmuan, ketimbang permenungan atau opini," jelas Areros menambahkan, ajang promosi tak sama dengan seminar ilmiah.
Terkait itu, Ammalta Sulut menduga, lembaga ilmiah dimanfaatkan tidak sebagaimana semestinya, karena Unsrat telah memfasilitasi terjadinya pembohongan dalam dunia pertambangan. Selain itu, Unsrat juga dianggap sebagai pemicu, sehingga gubernur SHS dan warga Sulut di 'bilang kambing' oleh Dirjen ESDM, Simon Sembiring.
"Keberanian Simon Sembiring mengandai-andai rakyat dan pemerintah provinsi Sulawesi Utara sebagai kambing, karena sebelumnya telah berhasil taklukan (menjadikan kambing) lembaga ilmu (perguruan tinggi) kebanggaan orang Sulut," serang Ammalta dalam realese-nya itu.
Menurut dugaan Ammalta, Unsrat getol memuluskan operasi tambang PT MSM dan PT TTN yang jelas-jelas mengancam lingkungan hidup rakyat Sulawesi Utara. Karenanya, sikap Ammalta sudah final yakni menolak pengoperasian dua perusahaan tersebut.*)
[Laporan : Vanny Loupatty]
| |
|