Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Rumokoy ‘Cuci Piring’ Tue Jul 15, 2008 9:22 am | |
| Rumokoy ‘Cuci Piring’
Prof Ellen: Mari Bangun Unsrat Jul 15, 2008 at 08:30 AM MANADO- Perjuangan panjang itu akhirnya berbuah manis, menyusul dengan dilantiknya Prof Dr Donald Rumokoy sebagai rektor Unsrat, Senin (14/7). Pelantikan oleh Mendiknas Bambang Sudibyo ini diwarnai suka cita. Apalagi banyak pejabat Sulut dan legislator Senayan yang datang.
Sebut saja Ketua Komisi II DPR RI EE Mangindaan, Ketua PAD I DPD RI Marhany Pua, Gubernur Sinyo H Sarundajang, Mantan Rektor Unsrat Prof DR Lucky Sondakh, Bupati Minahasa Vreeke Runtu, Wali Kota Bitung Hanny Sondakh, Kajati Sulut Titiek Mokodompit, seluruh dekan dan PD III se-Unsrat, serta pejabat lainnya. Yang menarik, pelantikan ini juga dihadiri masyarakat Sulut. Mereka rela menunggu di lantai satu dan menonton layar TV yang disediakan panitia, sebab tempat pelantikan (lantai tiga) tidak bisa memuat pengunjung. Beberapa di antaranya sampai beradu mulut dengan petugas yang sengaja berjaga-jaga di tangga. Demikian juga di pintu masuk, ditutup rapat dan dijaga empat security.
Sampai pelantikan usai, warga Sulut yang tidak diizinkan naik ke lantai tiga tidak bisa juga ke tempat pelantikan. Namun, ada yang juga yang nekat menerobos. “Adoh torang mo kase selamat torang pe rektor. Torang mo bafoto lagi dengan beliau,” ujar beberapa wanita yang langsung naik tangga menuju lantai tiga. Penjaga yang tadinya garang, keder juga dan terpaksa membolehkan masuk. “Sepuluh-sepuluh bu ya, jangan banyak dulu,” kata sang penjaga sambil geleng kepala, tidak menyangka pengunjung Sulut begitu banyaknya. Dirjen Dikti Prof Dr Fasli Jalal sendiri mengaku terkagum-kagum melihat kekompakan warga Sulut. “Wah, Depdiknas sudah dikuasai orang Manado. Ini pasti karena ingin melihat pelantikan rektor Unsrat,” ujar Fasli.
Di sisi lain, peraih suara terbanyak kedua Pilrek Unsrat Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc DEA menyatakan kegembiraannya kampus Tumou Tou sudah mempunyai rektor definitif setelah hampir setahun berada di masa transisi. Ia mendukung Rumokoy sebagai rektor terpilih dalam mengembangkan penyelenggaraan pendidikan di Unsrat. “Mari bersama-sama membangun Unsrat,” ajaknya kepada seluruh civitas akademika Unsrat. BANYAK PEKERJAAN RUMAH Sementara itu, para pengamat melihat bahwa rektor baru harus ‘cuci piring’ dulu mengingat banyaknya permasalahan di tubuh Unsrat. Ini mutlak dilakukan untuk membawa Unsrat ke arah lebih baik.
Pengamat pendidikan DR Max Ruindungan mengatakan, akuntabilitas, transparansi dan otonomi sebagai lembaga pendidikan merupakan hal yang harus diprioritaskan Rumokoy. “Jadikan kampus sebagai cermin kehidupan masyarakat Sulut,” ujarnya kemarin. Akuntabilitas, transparansi dan otonomi itu, menurut Ruindungan, harus mampu dan berani dilakukan untuk mewujudkan Unsrat benar-benar menjadi lembaga reformasi. Apalagi selama ini reformasi maupun kebijakan-kebijakan publik lahir dari pemikiran orang-orang kampus. Jadi, akan sangat ironi jika kampus sendiri tidak mencerminkan jiwa yang reformis, yakni bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. “Ini mesti diperhatikan,” katanya.
Ia menambahkan, visi dan misi sewaktu mencalonkan diri sebagai rektor Unsrat beberapa waktu lalu, harus benar-benar dibuktikan kepada publik Sulut, terutama civitas akademika. “Karena kebanyakan visi dan misi hanya bersifat formalitas belaka, berlaku di atas kertas,” tegasnya. Visi dan misi, lanjutnya, merupakan indikator awal orang itu disebut sebagai pemimpin. Disaat visi dan misi tidak diaplikasikan, maka orang akan langsung mencap seseorang bukanlah pemimpin yang amanat. “Tidak semua pemimpin di negeri ini yang amanat. Banyak buktinya kok,” ungkapnya. Herman Najoan, mengaku bangga dengan Prof Lucky Sondakh dan Prof Dpnald Rumokoy saat serah terima jabatan kemarin di Ruang Sidang Graha Utama lantai III. “Karena dalam buku tersebut tercatat semua program yang telah dilaksanakan rektor lama, dan apa yang belum dilaksanakan beserta kendalanya,” jelas Herman.
Selain itu, kehadiran beberapa pejabat pemerintah di Sulut, seperti Gubernur SH Sarundajang, Wali Kota Bitung Hanny Sondakh dan Bupati Minahasa Stevanus Vreeke Runtu memberikan citra yang baik hubungan antara Unsrat dengan pemerintah. “Paling tidak dalam upaya membangun pendidikan di Sulut,“ tambah DR Max Ruindungan. Ketua Ikatan Aktivis Mahasiswa Unsrat Herry Pinatik STP mengajak semua civitas akademika Unsrat dan masyarakat Sulut untuk bersama-sama merapatkan barisan dengan melupakan perbedaan dan saatnya menatap Unsrat ke arah lebih baik. Staf pengajar Fakultas Pertanian ini ikut mengajak semua pihak untuk terus berkreatif secara inovatifdalam pengembangan research, akademik dan pengabdian bagi kemajuan Unsrat sebagai university of excellence the best in Indonesia. “Kami minta rektor definitif segera melakukan rekonsiliasi, reaktualisasi perubahan pola dan sitem akademik yang akhir-akhir ini mengalami penurunan,” katanya. Ia menambahkan, rektor baru harus merevitalisasi paradigma baru Unsratmenuju the top ten is the best university in Indonesia. Dan, secara aktif melanjutkan pembangunan Unsrat yang sudah baik dilakukan Prof Lucky Sondakh.(esy/cw-06) | |
|