Admin Admin
Jumlah posting : 549 Registration date : 08.01.08
| Subyek: Kembalikan PTN BHMN ke Publik Fri May 16, 2008 7:20 pm | |
| Kembalikan PTN BHMN ke Publik SP/Alex Suban - Darmaningtyas [JAKARTA] Perguruan tinggi negeri (PTN) yang berstatus badan hukum milik negara (BHMN), kecenderungannya makin tertutup bagi calon mahasiswa dari keluarga miskin. Karena itu, status BHMN harus dikembalikan menjadi PTN yang bisa diakses publik dari kalangan kaya maupun miskin.
Hal itu dikemukakan pengamat pendidikan, Darmaningtyas menjawab SP di Jakarta, Jumat (16/5) berkaitan dengan makin tertutupnya akses orang miskin masuk PTN. Kenyataan itu bisa dilihat dari upaya sejumlah PTN yang mengurangi jumlah mahasiswa yang diterima melalui seleksi secara terbuka.
Menurut Darmaningtyas, pemerintah harus mengambil langkah memberi akses bagi calon mahasiswa dari keluarga miskin dengan mengubah status BHMN menjadi seperti semula yang dananya ditanggung negara. ''Kalau dibilang pemerintah tidak punya dana, itu omong kosong, sebab Bank Indonesia sendiri tiap tahun bisa mengeluarkan dana sertifikat bank Indonesia (SBI) sampai Rp 80 triliun dan itu bisa membiayai pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi,'' ujar anggota Majelis Perguruan Taman Siswa itu.
Kurangi Jatah
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta hanya akan menerima 300 mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (Senam PTN), atau 5 persen dari total kursi mahasiswa baru 2008. Menurut Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UGM, Budi Prasetya, system penerimaan mahasiswa dengan jalur Senam-PTN tersebut masih menimbulkan pro-kontra, karena itu UGM tidak mau berspekulasi.
"Jumlah ini, ditentukan melalui rapat kerja Universitas 23 April lalu dan UGM sepakat hanya akan menerima lima persen saja mahasiswa baru dari jalur Senam PTN," kata Budi di UGM, Kamis (15/5).
Dijelaskan Budi, tahun lalu UGM menerima mahasiswa baru dari jalur SPMB sebanyak 18 persen atau 1.080 mahasiswa. Sedang penerimaan mahasiswa baru dari jalur lain, terang Budi, UGM menerima maksimal 30 persen dari total mahasiswa baru melalui program Penelusuran Bibit Unggul (PBU). Sedangkan untuk penerimaan mahasiswa baru dari jalur Ujian Tulis (Utul) akan bertambah dari 52 persen menjadi 65 persen.
Hal yang sama juga dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengurangi kuota penerimaan calon mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk (Senam) PTN yang sebelumnya disebut seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB). Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Adang Surahman mengatakan tahun ini pihaknya hanya menyediakan 1.080 kursi dari sebelumnya 1.640 kursi.
"Secara total, tahun ini ITB bakal menerima 2.615 mahasiswa baru," ungkap Adang di Bandung, Kamis (15/5).
Penurunan kuota ini, sambungnya, disebabkan adanya peningkatan jatah kursi bagi calon mahasiswa lewat jalur Ujian Saringan Mandiri (USM) ITB, yang jumlahnya mencapai 1.535 kursi. Adang menampik anggapan penambahan kuota kursi lewat USM ITB itu sebagai ajang mencari dana.
"Tidak fair kalau peminatnya meningkat tapi kuotanya tidak ditambah. Kualitas penerimaan di USM dan Senam PTN juga sama," kilah Adang yang juga menjadi ketua panitia Senam PTN lokal Bandung.
Biaya masuk ITB melalui USM bervariasi tergantung kemampuan calon mahasiswanya, kisarannya antara Rp 0 hingga Rp 20 juta. "Untuk yang tidak mampu asal bisa membuktikannya, bisa dibebaskan," ujarnya.
Sementara itu, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyediakan kuota Senam PTN sebanyak 2.415 kursi dari total jatah untuk mahasiswa baru sebanyak 6.750 kursi. "Kami menyediakan tiga jalur di luar Senam PTN untuk menerima mahasiswa," ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, A Chaedar Alwasilah.
Berbeda dengan tiga kampus lainnya, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati hanya menyediakan 640 kursi untuk mahasiswa dari Senam PTN. Jumlah itu, menurut Pembantu Rektor I Bidang Akademik UIN Sunan Gunung Djati, Nurul Aen diperuntukkan bagi program studi yang umum. "Tidak termasuk dengan fakultas agama."
Sedangkan, Panitia Senam PTN di Padang, membuka penerimaan mahasiswa baru untuk lima perguruan tinggi Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Penerimaan tersebut, merupakan cara universitas tersebut menjaring lulusan dari Sumatera. [BO/152/1 53/M-15]- Suara Pembaruan Daily | |
|