Horta DitembakPemimpin Pemberontak Alfredo Reinado TewasReuters
[DILI] Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, terluka tembak di bagian perut setelah sejumlah tentara pemberontak menyerbu kediamannya di Dili, Senin (11/2) dini hari. Juru Bicara Militer Timor Leste, Mayor Domingos da Camara mengatakan, bentrokan juga menewaskan buronan kelas kakap Pemerintah Timor Leste, Alfredo Reinado.
Perdana Menteri Xanana Gusmao kepada para wartawan di Dili, Senin pagi mengatakan, Ramos Horta berada dalam "kondisi yang stabil" menyusul penembakan tersebut. "Ia akan diterbangkan ke Australia untuk mendapat perawatan lebih lanjut jika memang dibutuhkan," kata Xanana.
Penasihat kepresidenan Agusto Zunior mengatakan, usai ditembak, Horta menjalani operasi di sebuah rumah sakit militer Australia yang berada di Dili.
Dalam sebuah laporan yang tidak disertai sumber berita, televisi Timor Leste menyebutkan kediaman PM Xanana Gusmao juga diserang, tetapi tidak ada satu pun yang terluka. Laporan juga mengungkapkan tentang kemungkinan tentara pemberontak tengah melancarkan upaya kudeta.
Xanana mengimbau agar masyarakat Timor Leste tetap tenang. "Saya mengimbau masyarakat tidak menyebarluaskan informasi dan rumor-rumor yang tidak benar," kata Xanana, yang menolak memberi komentar penembakan Horta.
Da Camara mengatakan, bentrokan juga menewaskan seorang penjaga di kediaman Ramos Horta. Ketika penyerbuan berlangsung, sejumlah penjaga rumah Horta melepaskan tem-bakan, sehingga menewaskan Alfredo Reinado. "Penyerang yang tewas itu adalah tentara pemberontak yang diburu atas dakwaan pembunuhan dalam kekerasan tahun 2006," kata da Camara, merujuk Alfredo.
Ia menyebutkan, dua mobil melintasi rumah Horta di pinggiran Kota Dili, sekitar pukul 04.00 waktu setempat dan langsung melepaskan tembakan. Alfredo Reinado, pada November 2007 pernah mengancam akan menggunakan cara-cara kekerasan terhadap pemerintah bila tidak memenuhi keinginannya.
Dili TegangInformasi yang dihimpun SP dari Dili, Senin siang menyebutkan, masyarakat setempat dalam kondisi tegang, terutama dengan masih simpang-siurnya berita mengenai insiden penembakan Ramos Horta. "Kita masih belum jelas, apakah benar seperti diberitakan bahwa penembaknya Alfredo, karena jika benar Alfredo, artinya bisa terjadi saling tembak antara massa Alfredo dengan tentara pemerintah," kata salah seorang kerabat mantan PM Mari Alkatiri, yang tak mau disebutkan namanya.
Menurutnya, Pemerintah Timor Leste sendiri, hingga Senin (11/2) siang, belum mengeluarkan keterangan resmi siapa pelaku penembakan Horta. "Ada sebagian masyarakat yang berusaha mengungsi, khawatir terjadi bentrokan," ucapnya. Meski begitu, belum terdengar ada rencana penyerangan sebagai buntut insiden penembakan Horta.
"Situasinya masih bisa dikendalikan, karena pasukan Australia juga masih menjaga keamanan di Dili," katanya. Lebih lanjut, dia menambahkan, antara Horta dengan pemerintah sendiri tengah terjadi sedikit ketegangan terkait penyelesaian kasus Alfredo dan para pemberontak.
Senin pagi, katanya, Mari Alkatiri pada sebuah televisi Portugal mengatakan, serangan terhadap Ramos Horta sudah direncanakan oleh oknum-oknum dalam militer. "Ada konspirasi yang melibatkan oknum di tubuh militer untuk menjatuhkan para pemimpin politik," ujarnya.
Ketua Fraksi Partai Fretilin Aniceto Guterres memastikan bahwa pelaku penembakan Horta adalah Alfredo Reinado. "Saya belum mendapat informasi yang lengkap, sehingga belum bisa memastikan apakah serangan ini dilakukan untuk tujuan kudeta. Tapi serangan ini memang dilakukan oleh kelompoknya Alfredo," kata Aniceto.
Sementara itu, situasi keamanan di pintu perbatasan Nusa Tenggara Timur-Timor Leste di Motaain, Kabupaten Belu, Senin siang dilaporkan tenang. [AP/E-9/B-14/120]