Longsor Mulai Ancam Warga Kota Manado

MANADO, Sulutlink. Peringatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) atas ancaman banjir dan tanah longsor mulai terbukti. Curah hujan 3 hari belakangan yang mengguyur Kota Manado, mengakibatkan 3 lokasi Tuminting, Sumompo dan Mahawu terkena longsor sekitar pukul 09.30 wita, Jumat (25/01). Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan ratusan juta.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado sendiri menurunkan 3 ambulance. Sedangkan Dinas Sosial dan Satlak Penanggulangan Bencana (PB) sudah melakukan evakuasi warga. Di Tuminting lingkungan V, tercatat, 2 rumah diterjang tanah longsor, milik Keluarga JD Sarima yang ditinggali 1 KK dengan 4 jiwa dan Keluarga Mulyadi yang dihuni 2 KK dengan 9 jiwa, sebagian bangunan rumah tertimbun tanah longsor..
Di Sumompo lingkungan II, satu rumah milik keluarga Takalawangen-Arari, juga, hancur diterjang tanah longsor. Akibatnya, baik kamar, dapaur dan ruangan tamu tertimbun tanah. Sementara di kelurahan Mahawu, tiga rumah ambruk diterjang longsoran tanah. Ke-tiganya milik keluarga Arifin-Labanto, Amani-Lamatenggo dan Munggilung-Patras. Total rumah rusak akibat kejadian ini sebanyak 7 unit, termasuk rumah keluarga Magata-Parengkuan, yang diterjang longsoran sampai tiga kali dalam satu jam (09.30 wita -10.00 wita). Rata-rata rumah yang terkena longsor di Manado Utara tersebut,berada di tebing.

Menurut Welly Lasut, Kepala BMG Bandara Samratulangi, cuaca di Manado masih tak menentu. Bahkan, BMG memastikan, perubahan cuaca masih akan terus terjadi di Sulut. Dimana cuaca buruk seperti ini akan terus terjadi hingga Februari mendatang.
“Perubahan cuaca yang tak menentu memang hanya merupakan bagian dari musim penghujan. Namun warga dimintakan untuk tetap waspada, terutama warga yang berada di rawan longsor, banjir,dan warga yang melakukan aktivitas pelayaran,” ujar Lasut.