Diduga terjadi pungli SNMPTN Unsrat Dikeluhkan

Sistim Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Unsrat yang sementara berlangsung, dikeluhkan. Pasal-nya dalam salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru (maba) ini, diduga terjadi pungutan liar (pungli). Padahal, pihak Rektorat Unsrat sebelumnya telah menegaskan tidak akan ada pungli dalam penerimaan maba.

Dugaan pungli ini dikemu-kakan oleh Richard Sanger dari Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa Unsrat pekan lalu. Di mana menurut Sanger, pi-haknya menerima keluhan dari calon maba yang harus membayar sejumlah uang se-lama proses pendaftaran.
“Temuan kami, setiap calon maba yang terlambat mengem-balikan formulir dikenakan denda Rp 5 ribu. Sementara batas pengembalian formulir diduga dimajukan dari yang dijadwalkan pada 28 Juni. Juga calon maba diharuskan untuk membayar uang map sebesar Rp 5 ribu. Padahal itu seharusnya sudah masuk da-lam paket,” papar Sanger.
Hal ini lanjutnya, harus se-gera disikapi oleh pihak rek-torat. “Sebab sebelum dibuka-nya pendaftaran, rektor me-nyatakan bahwa tidak ada pungutan kecuali di bank. Ta-pi nyatanya dengan nama yang baru penerimaan maba masih juga sarat dengan du-gaan pungli,” tandasnya.
Menyikapi hal ini, PR I Prof dr Boetje H Moningka saat dikonfirmasi Minggu (29/06) kemarin menyatakan akan segera mengecek hal ini. “Saya akan cek dulu,” sing-katnya.
Diketahui SNMPTN ini di-buka pendaftarannya sejak 16-27 Juni lalu dan ujian ter-tulis akan dilaksanakan pada 2-3 Juli mendatang.(vic)